Ya Ampun! Tahun Lalu 273 Anak Trenggalek Ajukan Dispensasi Nikah, Penyebabnya Ada yang Sudah Hamil
JAKARTA - Data dari Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tahun lalu ada 273 remaja/anak di bawah umur mengajukan dispensasi nikah.
"Faktornya beraneka ragam. Mulai dari budaya suatu daerah hingga alasan ekonomi, menghindari zina atau hubungan suami istri di luar pernikahan dan sebagainya," kata Panitera Muda Hukum PA Trenggalek Jimmy Jannatino, di Trenggalek, Jumat 27 Januari dilansir Antara.
Faktor lain pengajuan dispensasi nikah itu adalah "married by accident" (hamil dari hubungan di luar nikah). Dia tak menampik, dari 273 permohonan dispensasi nikah, beberapa di antaranya dilatarbelakangi hamil duluan. Namun menurut Jimmy, jumlahnya tak segitu banyak.
"Tidak sampai menyentuh angka 50 persen," ujarnya.
“Dalam memutuskan pemberian dispensasi kawin, akan dipertimbangkan manfaat dan mudaratnya. Kalau banyak manfaatnya tentu akan diberikan. Kemudian kita melihat juga secara ekonomi, emosi dan lainnya sudah dianggap mampu untuk berumah tangga maka akan dikabulkan," kata Jimmy.
Dari total 273 anak yang mengajukan dispensasi nikah itu, mayoritas tinggal di daerah pelosok dan pesisir, seperti di wilayah Kecamatan Watulimo, Pule, dan Panggul.
“Yang paling banyak dari Kecamatan Watulimo dengan 41 perkara, lalu Kecamatan Pule dengan 34 perkara dan disusul Kecamatan Panggul dengan 31 perkara," katanya lagi.
Baca juga:
- Dua Orang Tewas Dalam Kebakaran Gerai Laundry di Tangerang, Ternyata Si Pemilik Toko dan Karyawan Baru
- Prabowo Beri Arahan ke Babinsa Medan: Kalian Ujung Tombak, Perintah Presiden Waspada
- Mahfud MD Pastikan Jaksa Kasasi Vonis Bebas KSP Indosurya: Kita Tidak Boleh Kalah Tegakkan Hukum
- Pembangunan Jalan Lingkar Tol Solo Dipastikan Gibran Dimulai 2025, Penolakan Bupati Klaten-Sukoharjo Masih Dirundingkan
Selain tiga kecamatan dengan jumlah pengajuan dispensasi nikah terbanyak, Jimmy mengungkapkan bahwa dispensasi nikah juga diajukan 28 anak dari Kecamatan Kampak dan Dongko.
Sebanyak 22 perkara di Kecamatan Munjungan, 19 perkara di Kecamatan Tugu, dan 16 perkara di Kecamatan Bendungan.
"Kemudian Kecamatan Suruh 13 perkara, Kecamatan Durenan 11 perkara, dan Kecamatan Pogalan 10 perkara. Sedangkan tiga kecamatan terakhir adalah Kecamatan Gandusari dan Karangan masing-masing sembilan perkara, dan paling sedikit Kecamatan Trenggalek lima perkara,” ujarnya.