Kementerian PUPR: Capaian Bantuan PSU Perumahan 2022 Lebihi Target, Tahun Ini Naik 27.825 Unit
JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan mencatat, realisasi anggaran penyaluran bantuan PSU rumah umum senilai Rp0,169 triliun dengan capaian sebanyak 20.757 unit atau melebihi target 101,01 persen dari 20.550 unit.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, bantuan prasarana, sarana dan utilitas sebagai stimulan bagi pelaku pembangunan perumahan dalam membangun rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Pada tahun anggaran 2023, bantuan PSU untuk rumah umum senilai Rp0,383 triliun, sedangkan pembangunan PSU perumahan MBR sebanyak 27.825 unit," kata Iwan lewat keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Januari.
Pembangunan rumah bersubsidi dan dukungan pembangunan prasarana sarana dan utilitas umum (PSU) merupakan upaya pemerintah dalam menyukseskan Program Sejuta Rumah untuk mengurangi angka backlog perumahan di Indonesia.
Selain bantuan PSU, Ditjen Perumahan Kementerian PUPR pada 2023 juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,022 triliun untuk pembangunan rumah susun sebanyak 5.347 unit, termasuk alokasi anggaran kegiatan multi years contract (MYC) 2022-2023 dan program OPOR (optimalisasi, pemeliharaan, operasi, dan rehabilitasi) sebanyak 59 tower, serta hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebanyak 22 tower.
"Capaian untuk rumah susun sebanyak 3.872 unit dari target 3.998 unit atau sebesar 99,84 persen pada 2022," ujar Iwan.
Selanjutnya, realisasi pembangunan rumah swadaya telah mencapai 99,80 persen atau sebanyak 185.802 unit dari target 186.172 unit.
"Untuk 2022, anggaran pembangunan rumah khusus sebesar Rp1,145 triliun untuk membangun 5.770 unit dengan capaian 4.359 unit," tutur Iwan.
Baca juga:
Untuk tahun ini, pembangunan rumah swadaya dialokasikan senilai Rp3,194 triliun melalui skema program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk 145.000 unit, termasuk mendukung program Penanganan Kemiskinan Esktrem (PKE).
Kemudian, pada tahun anggaran (TA) 2023, pembangunan rumah khusus dialokasikan senilai Rp0,891 triliun untuk pembangunan 3.362 unit, termasuk loan CSRRP, kegiatan OPOR sebanyak 360 unit, dan pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN (MYC 2022-2024).