Arsip Nasional AS Minta Mantan Presiden dan Wakil Presiden Lakukan Pemeriksaan Catatan Usai Rentetan Penemuan Dokumen Rahasia

JAKARTA - Arsip Nasional Amerika Serikat secara resmi meminta mantan presiden dan wakil presiden, untuk memeriksa kembali catatan pribadi mereka terkait dokumen rahasia atau catatan presiden lainnya, setelah dokumen rahasia ditemukan di rumah mantan Presiden Donald Trump, mantan Wakil Presiden Mike Pence dan Presiden Joe Biden selama setahun terakhir.

Arsip Nasional mengirimkan surat pada Hari Kamis kepada perwakilan mantan presiden dan wakil presiden dari enam pemerintahan presiden terakhir, yang dicakup oleh Undang-Undang Catatan Presiden (PRA) dari Gedung Putih sejak Presiden Ronald Reagan hingga saat ini.

Surat tersebut, yang ditinjau oleh CNN, meminta agar mereka melakukan pemeriksaan dokumen, untuk memastikan materi yang dianggap pribadi, tidak "secara tidak sengaja" berisi catatan presiden yang diwajibkan oleh undang-undang untuk diserahkan ke Arsip Nasional.

"Tanggung jawab untuk mematuhi PRA tidak berkurang setelah akhir pemerintahan," bunyi surat itu, dilansir dari CNN 27 Januari.

"Oleh karena itu, kami meminta Anda melakukan penilaian terhadap materi apa pun yang disimpan di luar NARA, yang terkait dengan Administrasi di mana Anda menjabat sebagai perwakilan yang ditunjuk di bawah PRA, untuk menentukan apakah kumpulan materi yang sebelumnya dianggap bersifat pribadi, mungkin secara tidak sengaja mengandung Catatan Presiden atau Wakil Presiden yang tunduk pada PRA, baik yang dirahasiakan maupun yang tidak dirahasiakan," sambung surat itu.

Surat itu mencatat, "sementara banyak perhatian dari contoh-contoh ini terfokus pada informasi rahasia, PRA mewajibkan semua catatan Presiden dari setiap Administrasi sejak Presiden Reagan dan seterusnya harus ditransfer ke NARA, terlepas dari status klasifikasinya."

Arsip Nasional mengirimkan surat tersebut kepada perwakilan mantan Presiden Trump, Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton, George H.W. Bush dan Ronald Reagan. Serta mantan Wakil Presiden Pence, Biden, Dick Cheney, Al Gore dan Dan Quayle.

Freddy Ford, kepala staf mantan Presiden George W. Bush, dengan cepat menanggapi surat itu pada Hari Kamis: "Terima kasih atas catatan Anda. Kami memahami tujuannya dan tetap yakin bahwa tidak ada materi semacam itu yang kami miliki."

Sementara, perwakilan dari empat mantan presiden sebelumnya mengatakan kepada CNN, mereka tidak memiliki catatan rahasia yang mereka miliki.

Perwakilan mantan Presiden Clinton, George W. Bush, Obama, dan mendiang George H.W. Bush mengatakan kepada CNN, semua catatan rahasia telah diserahkan ke Arsip Nasional setelah meninggalkan kantor.

Terpisah, Mantan Presiden Jimmy Carter tidak menerima surat dari Arsip NAsional, karena dia secara teknis dibebaskan dari Catatan Kepresidenan ACT. Meskipun Carter menandatangani PRA, itu tidak menjadi efektif sampai dia meninggalkan jabatannya.

Dalam kasus terbaru, Pence menyerahkan kira-kira selusin dokumen rahasia ke FBI, seperti yang pertama kali dilaporkan CNN minggu ini, dalam kasus ketiga dari penghuni Gedung Putih saat ini atau sebelumnya yang memiliki materi rahasia di rumah atau kantornya.

Karena sangat berhati-hati, Pence juga memberikan empat kotak materi yang tidak terklasifikasi ke Arsip Nasional, untuk memastikan tidak ada lagi barang miliknya yang termasuk dalam Undang-Undang Catatan Kepresidenan.

Diketahui, Trump memiliki lebih dari 300 dokumen rahasia di resor Florida Mar-a-Lago miliknya. Sementara, Presiden Biden memiliki sepuluh dokumen rahasia di bekas kantor pribadinya di Washington. Kumpulan dokumen rahasia selanjutnya ditemukan di kediaman Presiden Biden di Wilmington, Delaware.