Murka Lihat Excavator PC200 Melintasi Jalan Layaknya Mobil, Wabup Karawang ke Sopir: Seenaknya Saja!
JAKARTA - Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh tak bisa menahan kekesalan ketika melihat alat berat jenis eksavator PC 20O melintasi jalan Interchange Karawang Barat tanpa menggunakan mobil gendong atau mobil pengangkut alat berat.
"Memindahkan alat berat PC200 harus pakai mobil gendong. Kalau dilakukan manual, melintasi jalan, maka bisa merusak jalan raya,” kata Aep Syaepuloh kepada penanggung jawab sebuah proyek di jalan raya Interchange Karawang Barat, Rabu 25 Januari dikutip dari Antara.
Kejadian itu tak sengaja dia lihat ketika melewati jalan raya Interchange Karawang Barat selepas menghadiri sebuah kegiatan. Ketika melihat sebuah alat berat PC200 berjalan di jalan raya, ia langsung berhenti.
Aep Syaepuloh langsung menghentikan sopir Excavator tersebut, mempertanyakan dampak buruk yang telah dilakukan si sopir eksavator.
Aep sempat marah kepada sopir alat berat eksavator tersebut. Sebab tindakannya itu membahayakan pengendara lain dan bisa merusak jalan raya.
"Aneh-aneh saja, ya nggak bisa lah (eksavator PC 200 melintas di jalan raya). Kamu seenaknya saja,” kata Aep kepada sopir alat berat.
Ia mengatakan, selama ini Pemkab Karawang tengah fokus melakukan penataan dan perbaikan jalan. Namun ini dirusak dengan cara menggunakan eksavator melintasi jalan.
Pada kesempatan itu, Aep juga menyoroti proyek yang dikerjakan si sopir dan kawan-kawannya di lokasi yang sama, lantaran tidak dilengkapi dengan fasilitas penunjang keselamatan kerja yang layak dan juga tidak diberi penerangan.
Baca juga:
- Sandiaga Uno Targetkan 255.300 Kunjungan Wisatawan China Tahun Ini
- Jokowi Puji Heru Budi Lanjutkan Pembangunan Sodetan Ciliwung, PSI: Zaman Anies Baswedan Tak Ada Niat Kuat
- Berencana PHK 10.000 Karyawan, Microsoft Justru dapat Keuntungan Rp788 Triliun
- Tampilan Timeline Twitter Sekarang Akan Sesuai dengan yang Terakhir Anda Lihat
"Kondisi sangat membahayakan pengguna jalan," kata dia.
Aep saat itu juga langsung menelpon Satpol PP dan meminta terjun ke lokasi untuk melakukan penertiban lokasi proyek yang diduga milik salah satu BUMN itu agar tidak terlanjur menimbulkan korban jiwa.
“Termasuk aspek K3 nya tidak ada. Tidak ada pembatas proyek, lalu tidak ada lampu penerangan. Bisa sangat membahayakan pengguna jalan," kata dia.