Dokter Tirta Ungkap Penjualan Surat Swab PCR Palsu, Ini Kata AP I

JAKARTA - Relawan Peduli Pencegahan COVID-19 Tirta Mandira Hudi atau yang dikenal dokter Tirta membongkar adanya penjualan surat keterangan swab PCR palsu.

Pemerintah sebelumnya menetapkan peraturan kewajiban mengantongi hasil rapid test antigen dan swab PCR sebagai syarat perjalanan ke luar kota. Tapi ada saja, oknum nakal yang memanfaatkan celah dari aturan ketat ini untuk menawarkan surat keterangan bebas COVID-19 palsu.

Dokter Tirta lewat akun Instagramnya dr.tirta membagikan temuan soal oknum dan beberapa tangkapan layar yang menujukkan akun tersebut menawarkan surat keterangan sehat palsu. Surat sehat bebas dari COVID-19 ini memang dibutuhkan untuk syarat melakukan perjalanan liburan, salah satunya ke daerah Bali.

"Laknat kau @hanzdays berani-berani jual surat pcr palsu. Banyak orang merana karena kebijakan pcr covid ke Bali, jangan kau manfaatkan bos buat keuntungan pribadi! Kau dagang di closed friend juga banyak friends lu ngadu ke gua bos. Orang antri pcr susah-susah ente manfaatin. Jelasin nanti di depan polisi sob," tulis dr Tirta, dikutip dari Instagramnya, Rabu, 30 Desember.

Menanggapi hal ini, Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai Taufan Yudhistira menegaskan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah bertugas dengan penuh tanggung jawab mengecek surat hasil tes kesehatan calon penumpang bebas dari COVID-19.

"Pasti KKP tidak mungkin lalai dalam menjalankan pemeriksaan atau validasi persyaratan surat kerterangan kesehatan untuk terbang. Baik itu antigen baik itu PCR," katanya, saat dihubungi VOI, Rabu, 30 Desember.

Taufan juga mengaku percaya pemeriksaan yang dilakukan oleh KKP detail sehingga kemungkinan penumpang dengan surat hasil tes kesehatan palsu dapat dengan mudah lolos.

Dia menjelaskan, pemeriksaan yang dilakukan mulai dari pengecekan tanggal, kop surat hasil tes kesehatan, tanda tangan dokter, dan sebagainya.

"Kami yakin KKP menjelakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Karena ini kan terkait pandemi dan pandemi ini tidak main-main, kami percaya tidak mungkin KKP tidak ketat," ujar Taufan.

Di samping itu, Taufan juga mengaku belum dapat memastikan apakah penjualan surat tes PCR palsu yang diungkap Dokter Tirta benar terjadi.

"Misalnya seandainya ditemukan itu kan apakah sudah yakin itu benar. Kan kita tidak tahu apakah berita itu benar, apakah settingan kan kita tidak tahu. Menurut kami berita itu belum tentu benar," tutur dia.