Jerman dan AS Dikabarkan Izinkan Pengiriman Tank Leopard serta Abrams ke Ukraina, Kyiv: Menjadi Pukulan Nyata
JAKARTA - Kanselir Jerman Olaf Scholz dikabarkan telah memutuskan untuk mengirim tank tempur utama (MBT) Leopard 2 ke Ukraina, serta mengizinkan negara lain seperti Polandia untuk mengekspor tank sejenis ke Kyiv, sementara Amerika Serikat juga dikabarkan bakal mengirim MBT Abrams, sebut sumber-sumber yang mengetahui hal tersebut.
Seorang juru bicara pemerintah, kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan Jerman menolak berkomentar mengenai hal ini.
Keputusan tersebut menyangkut setidaknya satu kompi tank Leopard 2 A6 yang akan disediakan dari stok Bundeswehr, kata majalah Spiegel, yang pertama kali melaporkan berita tersebut. Diketahui, satu kompi biasanya terdiri dari 14 tank.
"Hari ini Kanselir membuat keputusan yang tidak bisa dianggap enteng. Fakta bahwa Jerman akan mendukung Ukraina dengan tank Leopard adalah tanda solidaritas yang kuat," kata Christian Duerr, pemimpin parlemen dari Partai Demokrat Bebas (FDP), mengutip Reuters dari t-online 25 Januari.
"The #Leopard's free!," cuit Katrin Goering-Eckardt, wakil presiden Bundestag seraya membagikan tautan laporan media tentang berita tersebut.
Sekutu lainnya, di Skandinavia misalnya, berniat untuk mengikuti Jerman dalam memasok tank Leopard mereka ke Kyiv, lapor majalah itu.
Dalam jangka panjang, lebih banyak tank yang dapat disiapkan agar layak digunakan, menurut majalah tersebut.
Terpisah, Amerika Serikat dikabarkan akan mengirim lusinan tank pertempuran M1 Abrams ke Ukraina, kata dua pejabat. Para pejabat, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pengumuman bisa datang pada Hari Rabu.
Mereka menambahkan, Abrams kemungkinan akan dibeli melalui dana yang dikenal sebagai Ukraine Security Assistance Initiative (USAI), yang memungkinkan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendapatkan senjata dari industri daripada mengambil stok senjata AS yang ada.
Salah satu pejabat mengatakan, ada kemungkinan Pemerintahan Biden dapat menggunakan proses USAI untuk membeli Abrams dari sekutu yang memilikinya, memperbarui mereka dan kemudian mengirimnya ke Ukraina.
Prosesnya bisa memakan waktu berbulan-bulan dan bahkan bertahun -tahun. Sementara, Pentagon menolak mengomentari pengumuman yang akan datang tentang Abrams.
Terpisah, meskipun tidak ada konfirmasi resmi dari Berlin atau Washington pada Selasa malam, para pejabat di Kyiv dengan cepat memuji apa yang mereka katakan sebagai potensi pengubah permainan di medan perang yang sudah berlangsung 11 bulan.
"Beberapa ratus tank untuk awak tank kami - awak tank terbaik di dunia. Inilah yang akan menjadi pukulan nyata demokrasi melawan otokrasi dari rawa," tulis Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak di Telegram.
Baca juga:
- Turki Tunda Pembicaraan Trilateral dengan Finlandia serta Swedia Buntut Protes dan Pembakaran Al-Qur'an di Stockholm
- Jerman Terima Permintaan Pengiriman Tank Leopard 2 ke Ukraina, Menhan Polandia: Keamanan Seluruh Eropa Dipertaruhkan
- Nazaha Arab Saudi Tangkap 142 Pejabat Pemerintah Terkait Tuduhan Korupsi hingga Pencucian Uang
- Polemik Tank Leopard, Menteri Pertahanan Jerman: Kami Mendukung Ukraina Agar Tidak Kalah dalam Perang Ini
Diketahui, Kyiv telah memohon selama berbulan-bulan untuk tank-tank Barat, yang dikatakan sangat dibutuhkan untuk memberikan pasukannya daya tembak dan mobilitas untuk menerobos garis pertahanan Rusia, merebut kembali wilayah yang diduduki di timur dan selatan.