Spotify PHK 400 Karyawan, Badai PHK Raksasa Teknologi Masih Berlanjut!

JAKARTA - Setelah Microsoft dan Google, kini giliran Spotify yang mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk yang kedua kalinya, akibat penurunan ekonomi yang dirasakan di seluruh industri teknologi.

Perusahaan berencana memangkas 6 persen karyawan, yang berjumlah sekitar 400 orang dari 6,600 pekerjanya secara keseluruhan.

CEO Spotify Daniel Ek mengumumkan restrukturisasi tersebut dalam sebuah pesan kepada karyawan yang juga diposting secara online. Dia memberikan alasan, PHK tersebut merupakan bagian dari perombakan yang melibatkan manajemen.

“Agar biaya kami lebih sesuai, kami telah membuat keputusan yang sulit namun perlu untuk mengurangi jumlah karyawan kami,” ujar Ek dalam pengumumannya.

Spotify mendapat manfaat dari kebijakan lockdown COVID-19 karena lebih banyak orang mencari hiburan saat mereka terjebak di rumah.

Ek menunjukkan di mana model bisnis perusahaan, yang telah lama berfokus pada pertumbuhan, harus segera berkembang. Biaya operasi perusahaan tahun lalu tumbuh dua kali lipat dibanding dengan pendapatannya.

“Seperti yang Anda ketahui, selama beberapa bulan terakhir kami telah melakukan banyak upaya untuk mengendalikan biaya, tetapi itu belum cukup,” kata Ek.

“Jadi, meskipun jelas jalur ini adalah jalur yang tepat untuk Spotify, itu tidak membuatnya lebih mudah, terutama karena kami memikirkan banyak kontribusi yang telah dibuat oleh rekan-rekan ini," imbuhnya.

Karyawan yang diberhentikan akan menerima pesangon kira-kira lima bulan, cuti akan dibayar, dan asuransi kesehatan selama masa pesangon.

Spotify juga pernah melakukan PHK pada Oktober 2022, di mana mereka memberhentikan 38 karyawan dari studio podcast Gimlet Media dan Parcast.

Spotify melewatkan target pendapatan per sahamnya dikuartal kedua dan ketiga tahun fiskal ini, meskipun hampir tidak mengalahkan perkiraan pendapatan karena melihat pertumbuhan jumlah pelanggan berbayar.

Pada Oktober lalu, layanan streaming melaporkan memiliki 456 juta pengguna aktif bulanan untuk kuartal ketiga, meningkat 20 persen dari tahun ke tahun. Spotify juga menghitung 195 juta pelanggan berbayar, naik 13 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sebagai informasi, badai PHK juga tidak hanya menghantam Spotify. Baru minggu lalu, induk Google, Alphabet mengumumkan telah memangkas 12.000 karyawan, sementara Microsoft juga memberhentikan 10.000 pekerja.

Begitu juga dengan Amazon yang mulai memberi tahu karyawannya, dimana mereka akan mengurangi jumlah karyawan sebanyak 18.000 pekerja. Demikian dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 24 Januari.