Hati-hati, Miskomunikasi di Perusahaan Bisa Sebabkan Munculnya Ancaman Siber
JAKARTA - Survei analitik Forrester baru-baru ini mengungkapkan bahwa perusahaan menghabiskan rata-rata 37 hari dan 2,4 juta dolar AS (Rp36,4 miliar) untuk mendeteksi dan memulihkan insiden siber.
Untuk menentukan seberapa besar pengartian bersama antara eksekutif dan tim keamanan informasi memengaruhi ketahanan dunia maya perusahaan, Kaspersky melakukan survei global terhadap lebih dari 1.300 pemimpin bisnis.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa lebih dari separuh manajer tingkat atas (62%) mengakui, miskomunikasi dengan departemen atau tim keamanan TI telah mengakibatkan setidaknya satu insiden keamanan siber di perusahaan mereka.
Dalam hal sikap pribadi, mayoritas eksekutif non-IT mengutip kurangnya rasa kerja sama antara tim yang berbeda (34%) dan situasi tersebut membuat mereka mempertanyakan keterampilan dan kemampuan sesama kolega ketika komunikasi dengan karyawan keamanan TI mereka tidak jelas (33%).
Baca juga:
- Pengawas Anti Monopoli Brasil Lakukan Penyelidikan Atas Dugaan Monopoli Apple
- Tahun 2023 dan Seterusnya, Google Akan Fokus pada Pengembangan Teknologi AI
- Yuriy Schygol Tuduh Rusia Bertanggung Jawab Atas 2.000 Peretasan di Ukraina
- Simak 7 Tips Memitigasi Risiko Serangan Siber di Media Sosial Perusahaan Ini!
Hampir sepertiga responden bahkan mengatakan bahwa mereka pernah mengalami masalah ini lebih dari satu kali. Adapun efek negatif yang ditimbulkan adalah anggaran yang terbuang percuma, kehilangan karyawan yang berharga, dan memburuknya hubungan antar tim.
Selain memperburuk indikator bisnis, ketidakjelasan komunikasi dengan karyawan keamanan TI juga mempengaruhi kondisi emosional tim dan membuat para eksekutif mempertanyakan keterampilan dan kemampuan karyawan keamanan TI tersebut.
Selain itu, 28% eksekutif mengakui bahwa kesalahpahaman membuat mereka khawatir terhadap keselamatan bisnis dan 26% menganggap situasi ini membuat gugup dan memengaruhi performa kerja mereka.
“Komunikasi yang jelas antara eksekutif perusahaan dan manajemen keamanan TI merupakan prasyarat untuk keamanan bisnis perusahaan," ujar komentar Alexey Vovk, Kepala Keamanan Informasi di Kaspersky dalam sebuah pernyataan.