PAM Jaya Minta Dukungan Muhammadiyah Wujudkan Kedaulatan Air Jelang Putus Kontrak Swastanisasi Air

JAKARTA - Perumda PAM Jaya meminta dukungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta untuk mewujudkan kedaulatan air jelang putus kontrak swastanisasi air.

Pada tanggal 2 Februari 2023 PAM JAYA akan resmi mengambil alih pelayanan air minum perpipaan di DKI Jakarta setelah selama 25 tahun dikelola oleh mitra swasta, yakni Palyja dan Aetra.

Arief menekankan, pengambilaihan ini menjadikan pelayanan air minum perpipaan akan berorientasi pada kedaulatan air di DKI Jakarta, dan bukan mengedepankan keuntungan semata.

“Untuk memastikan kedaulatan air dapat terwujud, tentunya kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah. Karena kedaulatan ini adalah pemberian hak dasar atas air bagi seluruh warga Jakarta, tanpa terkecuali,” kata Arief di Jakarta, Rabu, 18 Januari.

Sampai sekarang, cakupan pelayanan air PAM Jaya di Jakarta masih sebesar 65 persen. Sementara, Pemprov DKI menargetkan cakupan pelayanan bisa menyentuh 100 persen pada tahun 2030.

Sejauh ini, PAM Jaya telah melakukan solusi manajemen air untuk menyediakan suplai air di sejumlah wilayah di DKI Jakarta yang sulit mendapatkan akses air perpipaan, salah satunya di Marunda Kepu, Jakarta Utara.

Di wilayah tersebut, suplai air sempat terganggu selama sekitar 7 bulan. Hal tersebut ternyata disebabkan usia pipa yang cukup tua sehingga tekanan air mesti dikurangi untuk mengurangi kebocoran pipa.

Akhirnya, PAM Jaya menemukan solusi melalui pembangunan reservoir komunal atau bak penampungan air bawah tanah yang disertai pompa dorong.

“Alhamdulillah, dengan adanya reservoir komunal, warga di Marunda Kepu, bahkan yang berlokasi paling ujung dan bersebelahan dengan laut bisa mendapatkan suplai air secara normal,” ungkap Arief.

Melanjutkan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta H.M. Sun'an Miskan mengungkapkan pihaknya akan berperan dalam perilaku pemeliharaan air yaitu pendidikan perilaku ramah air, seperti tidak menggunakan air tanah, serta menyediakan resapan air sebagaimana diatur dalam Fikih Air Muhammadiyah.

 

Muhammadiyah DKI Jakarta berkomitmen untuk mendorong masyarakat mengurangi penggunaan air tanah dan memanfaatkan air secara baik dan bijak, serta mendorong pemerintah daerah untuk menjamin ketersediaan air bersih dan murah untuk menjamin kebutuhan hidup warga.

“Sosialisasi tentang kedaulatan air hari ini merupakan hal penting untuk menjaga keberlangsungan kehidupan,” ucap dia.

Foto: Humas PAM Jaya)