Jokowi Sematkan Nama "Maung" ke Kendaraan Taktis Produksi Indonesia
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyematkan nama "Maung" untuk kendaraan taktis produksi dalam negeri.
"(Namanya) Maung," kata Jokowi usai menghadiri Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan Tahun 2023 di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Rabu 18 Januari, disitat Antara.
Pada Indo Defence 2022 Expo & Forum November 2022 lalu, Jokowi sempat berjanji untuk memberi nama alat utama sistem persenjataan (alutsista) produk dalam negeri yang diperkenalkan dalam pameran tersebut.
"(Alasannya) Tanya Pak Menhan," sambungnya.
Maung merupakan kendaraan taktis (rantis) buatan PT Pindad, sebagai bagian dari holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID yang diluncurkan Presiden pada 20 April 2022 bersama PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.
Jokowi memecahkan kendi saat menamai jip Maung tersebut dan dilanjutkan dengan membubuhkan tanda tangan pada kap mesin depan kendaraan tersebut.
Baca juga:
- Giliran Putri Candrawathi dan Bharada E Dengarkan Tuntutan Jaksa di Sidang Kasus Brigadir J Hari Ini
- Lukas Enembe Tak Akan Diizinkan Berobat ke Luar Negeri, KPK: Fasilitas RSPAD Gatot Soebroto Memadai
- Terus Didesak, Pemprov DKI Izinkan PT KCN Beroperasi Sementara Sambil Selesaikan Sanksi Pencemaran Batu Bara
- Getaran Gempa M 6,3 Gorontalo Terasa Hingga Palu dan Ternate
Jokowi mendorong agar Indonesia terus mengambil langkah aktif dalam pengembangan industri pertahanan, mengingat temuan indikasi meningkatnya anggaran pertahanan sejumlah negara dunia serta kemunculan berbagai teknologi baru di dunia militer.
Dia juga pernah mengatakan Pemerintah membuka ruang yang besar bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk terlibat aktif dalam pembangunan industri pertahanan Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, serta para pejabat tinggi di TNI AD, AU, dan AL.