Menteri Risma Minta Kepala Daerah Secepatnya Verifikasi Usul Sanggah untuk DTKS
JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta kepala daerah segera melakukan verifikasi data usul sanggah untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Saya mohon daerah bisa sanggahan disetujui 4.203, kemudian ini menunggu verifikasi untuk sanggah 125.000, ini ditunggu oleh masyarakat,” kata Mensos Risma dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda diikuti secara daring di Jakarta, Selasa 17 Januari.
Kementerian Sosial sedang menampung usulan sekitar 19 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dari pemerintah daerah sehingga diharapkan pemerintah daerah segera melakukan verifikasi sanggah.
Kemudian data KPM yang telah diusulkan oleh pemerintah daerah, selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial agar dituangkan dalam surat keputusan yang dikeluarkan setiap bulan untuk memutakhirkan DTKS.
Dalam siklus perbaikan DTKS baru yang dipaparkan Mensos, dalam proses verifikasi dan validasi, DTKS dipadankan dengan data Dukcapil, BKN, AHU, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Hal ini untuk menghindari data error seperti ASN dan pengurus perusahaan, yang tercatat di Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) milik Kemenkumham, masuk dalam daftar penerima bansos.
Mensos juga menerapkan quality assurance dan penyediaan informasi publik seperti fitur "usul sanggah" untuk menjaga validitas data.
Saat ini, terdapat 148,7 juta jiwa yang terdaftar di DTKS. Data tersebut merupakan data valid yang sudah padan dengan Dukcapil.
Mensos juga memaparkan partisipasi pemda dalam verifikasi DTKS dimana sebanyak 33,8 juta data diperbaiki oleh pemda. Namun sekarang terdapat 19,6 juta usulan baru yang harus diverifikasi dan divalidasi oleh pemda.
Mensos mengajak pemda untuk turut berperan aktif dalam perbaikan data mengingat DTKS dijadikan acuan dalam penyaluran bansos baik di tingkat pusat maupun daerah. Salah satunya adalah acuan kepesertaan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).
“Sekarang banyak daerah yang minta usul tambahan PBI Pak Menteri (Menteri Kesehatan). Saya sudah sudah usulkan untuk penambahan ke Bu Menkeu (Menteri Keuangan). Tapi yang disetujui baru PBI untuk disabilitas,” katanya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang juga menjadi narasumber di panel III.
Baca juga:
- Satpol PP DKI Beri Hibah Mobil Land Cruiser Hingga Fortuner untuk Pejabat Kodam Jaya
- Ferdy Sambo Dituntut Penjara Seumur Hidup!
- Penghormatan Axl Rose untuk Mendiang Lisa Marie Presley: Aku akan Merindukanmu
- Soal Pendirian Tempat Ibadah, Jokowi Tegaskan Aturannya Konstitusi yang Ditempatkan di Atas Instruksi Kepala Daerah
Selain memaparkan data, Mensos juga membeberkan program Kemensos dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat seperti Bantuan Sosial, Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), penyediaan lumbung sosial untuk daerah rawan bencana, Sentra Kreasi ATENSI, dan yang paling utama adalah lahirnya DTKS baru yang lebih dinamis.
Selain Menkes, hadir juga dalam Panel III adalah Menko PMK Muhadjir Effendi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, dan Fisikawan Yohanes Surya yang menjelaskan giatnya mengajar anak Indonesia agar pandai berhitung.