Jokowi Kembali Wanti-wanti Aparat Keamanan Netral di Tahun Politik

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta stabilitas dan keamanan dalam negeri jelang Pemilu 2024 dijaga. TNI-Polri diminta tak berpolitik dan fokus menjalankan tugas mereka.

Wanti-wanti Jokowi ini kembali disampaikan saat membuka Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia di SICC, Jawa Barat, Selasa, 17 Januari.

"Perlu saya ingatkan, TNI dan Polri tidak berpolitik praktis," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 17 Januari.

TNI-Polri, sambung Jokowi, harus fokus memetakan potensi kerawanan di tahun politik. Mereka tak boleh kebobolan menghadapi ancaman apapun.

"Jangan pas kejadian baru kita pontang-panting sibuk ke sana sini, salah siapa ini, salah siapa ini," tegasnya.

Kepala daerah juga dapat tugas dari Jokowi jelang pemilu. Mereka diingatkan menjaga masyarakat agar tak menjadi korban politik identitas.

Jokowi memperingatkan seluruh stake holder harus rajin blusukan ke tengah masyarakat. Mereka juga harus punya sensitifitas sehingga hal yang tidak diinginkan bisa dicegah.

Selain itu, diharapkan langkah ini membuat suasan kondusif bisa tercipta. "Sehingga kejadian-kejadian kecil bisa segera diredakan. Saya titip betul masalah ini," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyinggung netralitas aparat kemananan saat Pemilu 2024 berlangsung. Dia mengingatkan aparat jangan sampai ikut serta dalam perpolitikan di Tanah Air.

"Yang paling penting itu menjaga netralitas TNI agar tidak ketarik-tarik dalam politik-politik praktis," kata Jokowi usai melantik Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI di Istana Negara Jakarta, Senin, 19 Desember.