Wagub DKI Minta Warga Tetap Pakai Masker di Dalam Rumah
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria meminta warga Jakarta untuk tetap mengenakan masker meskipun berada di dalam rumah. Sebab, kata Riza, saat ini klaster COVID-19 di lingkungan keluarga terus meningkat.
"Di rumah kami minta tetap melaksanakan prokes, termasuk memakai masker. Mohon dukungan dari semua masyarakat, sebab klaster keluarga terus meningkat," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 28 Desember.
Riza mengatakan pihaknya membuka peluang untuk menarik rem darurat dengan mengetatkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketika kasus positif COVID-19 meningkat usai masa libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Namun, keputusan terkait dengan kebijakaan emergency brake baru akan ditentukan setelah masa libur akhir tahun itu rampung dan melihat data kenaikan kasus COVID-19.
"Kalau nanti memang sudah melebihi dari standar terkait R0, kasus aktif, bisa saja emergency brake ditarik kembali. Sebaliknya, kalau memang itu cukup, standar baik, tetap seperti sekarang, dan kalau semakin baik lagi, bisa saja ada pelonggaran," jelas Riza.
Dia menyebut ada tiga faktor yang menyebabkan Jakarta selalu menjadi provinsi dengan kasus positif terbanyak. Pertama, karena Jakarta meningkatkan jumlah tracing dan pemeriksaan baik dengan metode rapid test ataupun PCR. Sehingga, jumlah yang terdeteksi semakin banyak.
"DKI jakarta itu selalu meningkatkan tes PCR ya. Angkanya sudah 8 bahkan 9 kali sepekan itu dalam standar yang disarankan oleh WHO," ujar Riza.
Kedua, sambung Riza, danya beberapa rumah sakit yang terlambat mengirimkan hasil pemeriksaan PCR. Sehingga, terjadi penumpukan data dan berpengaruh pada jumlah data harian kasus COVID-19.
"Peningkatan itu juga disebabkan karena akumulasi dari penjumlahan data PCR beberapa hari sebelumnya dari beberapa rumah sakit yang memang belum dimasukan atau terlambat," ungkap dia.
Baca juga:
Terakhir, tingginya kasus positif di Jakarta juga dipengaruhi dengan masyarakat yang masih membandel dengan bepergian saat hari libur. Padahal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) sudah berulang kali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah.
"Memang ada penambahan disebabkan oleh libur dan lain sebagainya. Untuk itu kami terus meminta kepada masyarakat di hari libur panjang ini untuk tetap berada di rumah ya. Tidak perlu keluar rumah apalagi ke luar daerah ya," kata dia.