Sepertiga Dunia Alami Resesi, Wamenkeu Suahasil: Ibarat Kuda-kuda, Fundamental Kita Kuat
JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa perjalanan ekonomi Indonesia 2022 tumbuh tinggi disertai pertubuhan yang terus meningkat. Menurut dia, torehan positif pada tahun lalu memberikan daya dukung bagi APBN sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat.
“Kita keluar dari periode pandemi dan kita memiliki ketahanan yang cukup kuat. Ibaratnya, kuda-kuda kaki kita itu cukup kuat untuk masuk ke 2023,” ujarnya dalam pernyataan tertulis hari ini, Jumat, 13 Januari.
Suahasil menjelaskan, indikator-indikator ekonomi yang memberikan optimisme, seperti indikator permintaan listrik, ritel, dan lain sebagainya bergerak positif. Walau begitu, dia mengingatkan bayang-bayang dari ketidakpastian global juga harus terus diwaspadai.
“Sepertiga dunia akan ada di dalam periode yang sangat sulit, bahkan dikatakan resesi. Sementera dua pertiga lainnya pasti kena dampak. Tetapi dampaknya hampir pasti berbeda-beda. Untuk Indonesia, kita minimalkan dengan fundamental domestiknya yang kuat. Itu yang sumber optimismenya,” tutur dia.
Suahasil menambahkan, guna mengantisipasi dampak resesi yang sudah terjadi di negara maju, Wamenkeu mengungkapkan bahwa Indonesia perlu untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
Beberapa yang kini terus digencarkan adalah yakni dengan melanjutkan hilirisasi sumber daya alam, menggunakan produk dalam negeri, mendorong UMKM, dan melakukan transisi menuju ekonomi hijau.
“Ini sudah mulai digaungkan dan kita terus lakukan dengan disiplin karena akan menciptakan banyak sekali multiplier effect di dalam negeri. Empat ini adalah sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia dan itu didorong oleh fundamental kita,” tegasnya.
Baca juga:
Lebih lanjut, wakil Sri Mulyani itu menyampaikan jika yang langsung terdampak adalah sektor-sektor yang memiliki eksposur ke global yang tinggi, seperti sektor keuangan.
“Pasti kita harus sangat sangat waspada bagaimana hubungan sektor finansial kita dengan global,” imbunya.
Disebutkan bahwa sektor lainnya yang juga terdampak resesi adalah sektor-sektor manufaktur yang melakukan ekspor. Suahasil memperkirakan kegiatan ekspor akan menurun menurun seiring dengan pelemahan negara tujuan.
“Dunia usaha kemudian meningkatkan penggunaan input yang efisien sehingga produknya itu menjadi kompetitif harganya. Tentu pemerintah akan mendukung dunia usaha untuk menjaga competitiveness terhadap barang-barang yang kita ekspor ke luar,” tutup Wamenkeu Suahasil Nazara.