8 Fraksi Penolak Proporsional Tertutup Disebut Cuma 'Hore-Hore', PAN ke Bambang Pacul: Itu Serius, Tidak Bercanda!

JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay tak setuju dengan penilaian Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, yang bilang sikap 8 fraksi penolak sistem pemilu proporsional tertutup hanya sekedar 'hore-hore'.

Saleh menjelaskan, pernyataan sikap yang dihadiri lengkap oleh 8 pimpinan fraksi di DPR adalah langkah serius mendukung sistem proporsional terbuka sebagai bagian dari proses demokrasi.

"Kedelapan fraksi itu tidak sedang bermain-main, tidak bercanda. Ya itu sangat serius," ujar Saleh kepada wartawan, Jumat, 13 Januari.

Saleh menegaskan, pernyataan yang disampaikan 8 fraksi parpol didasari pemikiran rasional berbasis tindakan moral yang benar.

Justru, menurutnya, kedelapan fraksi ingin mengedepankan kedaulatan rakyat melalui keterbukaan, kesetaraan, dan keadilan. Sebab sistem proporsional terbuka dinilai lebih representatif, aspiratif, akomodatif, dan diterima hampir semua kalangan.

"Itu juga bagian dari demokrasi. Kan harus ada diskusi dan diskursus di ruang publik, dan itu adalah contoh partisipasi. Setiap pihak boleh menyampaikan pendapat," tegas Saleh.

Saleh mengatakan, kedelapan parpol tentu menyadari bahwa semua akan kembali kepada putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Karenanya, pandangan 8 fraksi diharapkan bisa dijadikan sebagai pertimbangan.

"Sebab, keputusan yang akan diambil menyangkut hak-hak konstitusional warga negara dalam pelaksanaan pesta demokrasi kita," kata anggota Komisi IX DPR itu.

Sebelumnya, Bambang Pacul menyebut aksi penolakan 8 fraksi terhadap sistem proporsional tertutup hanya sekedar meramaikan suasana atau hore-hore. Pasalnya, keputusan akhir mengubah sistem proporsional ada di tangan MK.

“Ini diskursus biasa saja. Soal penolakan monggo (silakan) Pengambil keputusan adalah sembilan hakim MK. Kalau ini (pernyataan sikap 8 parpol) saja hanya untuk hore-hore,” kata Pacul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 11 Januari.

Namun, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP itu mengatakan, pihaknya tak punya hak untuk melarang parpol lain untuk menyatakan pendapatnya. Pacul pun mendorong setiap parpol harus memikirkan ulang setiap sistem yang ada.

“Bahasanya Bung Karno kita tidak blenggem. Kita harus selalu berpikir, think and rethinking, terus ditajamkan,” kata ketua Komisi III DPR itu.