Mega Sindir Partai Lain Dompleng Kadernya, PPP: PDIP Kan bisa Bebas Usung Sendiri

JAKARTA - Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyindir partai politik (parpol) lain mendompleng kadernya untuk dimajukan sebagai calon presiden (capres) 2024. 

Amir menilai wajar jika PPP mencalonkan kader parpol lain sebab tidak bisa mengusung sendiri, seperti halnya PDIP. 

"Kita tidak bisa melihat PPP setara dengan PDIP. PDIP bisa usung sendiri sehingga tentu mereka bebas menentukan kadernya siapa yang mau didorong," ujar Amir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 Januari. 

Diketahui, mayoritas kader PPP di daerah menginginkan agar partai mencapreskan Gubernur Jawa Tengah  kader PDIP Ganjar Pranowo dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno pada Pilpres 2024 mendatang. 

Bahkan, Amir mengatakan, partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pun tidak ada yang bisa mengusung sendiri capres dan cawapres. Sehingga perlu mengusulkan satu nama baik dari kader internal maupun kader eksternal. 

"Kalau kita di KIB ini kan tidak ada satupun yang bisa usung sendiri, jadi tentu kita akan saling bicarakan di internal kader siapa yang akan kita dorong. Karena capresnya cuma satu partainya ada tiga," kata Ketua Fraksi PPP DPR itu. 

Menurut Amir, PPP dan KIB memiliki hak untuk mengusulkan nama capres dari kalangan mana pun hingga nantinya bisa diusung sebagai capres dan cawapres pada Pemilu 2024. 

"Kalau bagi internal, kita masih punya hak, Golkar punya hak untuk mengusung, PAN punya hak untuk usul, PPP juga punya hak usul. Tapi kita bicarakan lagi untuk keluarkan satu nama," kata Amir. 

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan tidak ada nama yang disampaikannya untuk Capres 2024 dalam peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari.

Megawati bingung banyak kalangan menunggu pengumuman Capres  PDIP. Bahkan ingin menarik kader banteng bermoncong putih itu untuk disorong maju Pilpres 2024.

"Ee ora ngono kok saiki. Urusan gue. Gile, enak aja. Aku ampe liatin. Aku bilang sama Mbak Puan sama Mas Nana, 'lucu orang berpolitik sekarang, jangan deh niruin. Lho kok gitu ya, gimana sih maunya?'" ujar Megawati.

Pidato Megawati itu sontak mendapat tepuk tangan meriah para kader yang memenuhi peringatan HUT ke-50 PDIP.

Megawati tak habis pikir dengan adanya keinginan menarik kader PDIP untuk maju dalam Pilpres 2024. "Emangnya engga punya kader sendiri?... Iya, sukanya dompleng-dompleng. Iki aturanne piye toh? Sampe gitu saya," imbuhnya.

Rasa heran Megawati itu langsung ditanyakannya kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Kepada Hasto, ibunda Ketua DPP PDIP Puan Maharani itu bertanya tentang aturan pencapresan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) apakah ada perubahan.

"Udah jelas aturannya yang bakal calon itu diusung, bukan pendukung, itu beda lho antara pengusung dan pendukung, oleh satu partai atau beberapa partai," kata Megawati.

Adapun salah satu kader PDIP yang dilirik partai lain untuk Pilpres 2024 adalah Ganjar Pranowo. Nama Gubernur Jawa Tengah itu mendapat perhatian partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) lantaran mumpuni dalam sejumlah survei terkait pesta demokrasi lima tahunan. Ganjar disebut-sebut telah mengantongi dukungan dari kader PAN dan PPP.