Dua Pekerja Sukarela Inggris Hilang Dalam Perjalanan dari Kramatorsk ke Soledar di Ukraina: Bantu Evakuasi Warga
JAKARTA - Polisi Ukraina mengatakan pada Hari Senin, mereka sedang mencari dua pekerja sukarela Inggris yang hilang di Ukraina timur, tempat pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Sebuah pernyataan polisi menyebut keduanya sebagai Andrew Bagshaw dan Christopher Parry, dengan upaya terus dilakukan untuk memastikan keberadaan keduanya.
Polisi mengatakan keduanya meninggalkan Kota Kramatorsk menuju Kota Soledar pada Jumat pagi, kemudian dilaporkan hilang pada Sabtu malam setelah kontak dengan mereka terputus. Pernyataan polisi mengatakan mereka berusia 28 dan 48 tahun, tetapi tidak memberikan rincian pekerjaan sukarela mereka.
Kramatorsk berjarak sekitar 80 km (50 mil) dari Soledar, di mana militer Ukraina mengatakan pertempuran sangat intens dengan pasukan Rusia berlangsung.
"Kami mendukung keluarga dua pria Inggris yang hilang di Ukraina," kata Kantor Luar Negeri Inggris, dilansir dari Reuters 10 Januari.
Sementar itu, mengutip The Guardian dari Sky News, Parry, dilaporkan sebagai pelatih lari dari Cheltenham, baru-baru ini mengatakan dia telah berkendara ke kota dan desa di garis depan untuk mengevakuasi penduduk setempat.
"Saya mengambil setiap hari apa adanya. Terkadang ketika Anda melihat beberapa hal yang sangat mengerikan, hal itu tetap melekat pada Anda."
"Tapi kamu punya pekerjaan. Anda dalam posisi berhati-hati dan segera setelah Anda menjemput orang-orang ini, Anda harus keluar dan menjauh dari artileri, yang terus-menerus meledak di sekitar kita," paparnya.
"Ketika Anda kembali dan berpikir, 'itu agak dekat, itu hanya berjarak 100 meter dari kami' saat itulah Anda berpikir mungkin keberuntungan saya akan habis, tetapi itu layak untuk menyelamatkan orang-orang ini," tandasnya.
Sementara, Bagshaw melakukan perjalanan ke Ukraina dari Selandia Baru, telah mengirimkan bantuan dan mengevakuasi warga, menurut pernyataan yang diberikan kepada The Guardian oleh kelompok Kiwi Aid and Refugee Evacuation.
Dalam pernyataan mengenai Bagshaw, kedua orang tuanya, Philip dan Dame Susan Bagshaw, yang mendirikan rumah sakit Canterbury Charity, memastikan putra mereka hilang. Dia adalah "orang yang sangat cerdas, berpikiran mandiri," yang pergi ke Ukraina sebagai sukarelawan, kata mereka.
Baca juga:
- Banyak Pelanggaran Proses Hukum dan Persidangan, Kepala HAM PBB Sebut Eksekusi Iran Pembunuhan yang Disetujui Negara
- Balas Pembatasan COVID-19, China Tangguhkan Penerbitan Visa di Korea Selatan dan Jepang
- Presiden Putin Tunjuk Alexander Lapin Sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, Sempat Dicopot dari Jabatan Komandan Perang di Ukraina
- Sebut Moskow Kini Memerangi NATO di Ukraina, Mantan Mata-mata Soviet: Ingin Menghapus Rusia dari Peta Dunia
"Dia lahir di Inggris. Philip dan Susan sangat berterima kasih kepada semua agensi, baik dari London maupun Selandia Baru, yang bekerja sangat keras untuk menemukannya," tambah pernyataan itu.
"Orang tua Andrew sangat mencintainya dan sangat bangga dengan semua pekerjaan yang telah dia lakukan dalam mengirimkan makanan dan obat-obatan serta membantu orang tua pindah dari dekat medan perang."
Pada Bulan Agustus, Bagshaw – seorang peneliti genetika – mengatakan kepada outlet berita Selandia Baru Stuff, dia telah mengevakuasi sebagian besar orang lanjut usia dari Kota Soledar di Ukraina timur selama sekitar satu bulan.