Bos Telegram Ingin Jadikan Layanannya Ladang Bisnis
JAKARTA - Bos Telegram Pavel Durov akhirnya berniat untuk menjadikan aplikasi pesan instannya sebagai ladang bisnis. Hal ini demi menjaga bisnisnya juga tetap bertahan.
Rencana tersebut akan dilancarkan Durov mulai tahun depan. Diketahui, Telegram sudah melampaui 400 juta pengguna aktif pada April tahun ini. Perusahaan yang berbasis di Rusia tersebut akan memperkenalkan platform iklan one-to-many ke publik.
Durov mengatakan dirinya secara pribadi telah mendanai bisnis yang saat ini sudah berusia tujuh tahun itu. Tetapi seiring berjalannya waktu, ia berniat mencari cara menghasilkan uang dari Telegram.
"Proyek sebesar kami membutuhkan setidaknya beberapa ratus juta dolar per tahun untuk terus berjalan,” ungkap Durov seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat 25 Desember.
Baca juga:
Jika Telegram memonetisasi saluran one-to-many melalui platform iklan, pemilik saluran akan menerima trafik gratis. Cara lain memonetisasi layanannya adalah melalui stiker premium dengan tambahan fitur ekspresif.
"Para seniman yang membuat stiker jenis baru ini juga akan mendapat sebagian keuntungan. Kami ingin jutaan kreator di ekosistem Telegram dan bisnis kecil berkembang, memperkaya pengalaman semua pengguna kami,” ujar Durov.
Sebenarnya, beberapa analis memang kerap berharap Telegram dapat memonetisasi platform melalui proyek token blockchain.
Namun, setelah beberapa penundaan dan masalah peraturan, Telegram menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk meninggalkan proyek tersebut.