Tertinggi dari 34 Provinsi, Inflasi Sumatera Barat pada 2022 Capai 7,43 Persen

PADANG - Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di provinsi itu mengalami inflasi sebesar 7,43 persen pada 2022, melonjak dibandingkan 2021 yang hanya 1,4 persen.

"Realisasi inflasi tahunan Sumatera Barat 2022 ini tercatat menjadi realisasi inflasi tertinggi diantara provinsi lainnya di kawasan Sumatera maupun secara nasional dari 34 provinsi di Indonesia," kata Deputi Direktur BI perwakilan Sumbar Gunawan Wicaksono dikutip Antara, Selasa 4 Januari.

Menurut dia, pada Desember 2022 Sumbar juga mengalami inflasi bulanan sebesar 0,94 persen atau meningkat dibandingkan November 2022 yang mengalami deflasi 0,27 persen.

Inflasi Sumatera Barat pada Desember 2022 bersumber dari kenaikan harga komoditas angkutan udara, daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, dan cabai merah. Angkutan udara tercatat mengalami inflasi seiring peningkatan permintaan pada momen Natal dan Tahun Baru.

Sementara daging ayam ras dan telur ayam ras, cabai merah, kata dia, mengalami inflasi karena peningkatan permintaan selama periode Natal dan Tahun Baru.

Kenaikan harga komoditas daging dan telur ayam ras juga didorong oleh meningkatnya biaya produksi di tingkat peternak akibat kenaikan biaya pakan dan Day Old Chicken (DOC).

Sedangkan komoditas emas perhiasan tercatat mengalami kenaikan harga sejalan dengan fluktuasi harga emas global.

Sementara itu beras yang sebelumnya menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Sumatera Barat mengalami inflasi yang rendah pada Desember 2022 dengan nilai andil sebesar 0,02 persen.

"Realisasi inflasi beras yang lebih rendah ini terutama didukung oleh masuknya masa panen raya komoditas beras di wilayah sentra produksi di Sumatera Barat. khususnya Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar," kata dia.

Selain itu penyelenggaraan operasi pasar beras dan pasar murah bersubsidi yang diselenggarakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat mendorong inflasi yang rendah pada komoditas itu selama Desember 2022.