Saham GIAA Lepas dari Suspensi BEI, Menteri BUMN: Pijakan Bagi Investor untuk Tanamkan Modal di Garuda Indonesia
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut baik pembukaan kembali perdagangan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) setelah terkena suspensi sejak 18 Juni 2021. Erick menilai, kabar itu menjadi pertanda baik bagi maskapai nasional tersebut.
Seperti diketahui, pelepasan saham GIAA dari suspensi sesuai pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nomor PENG-UPT-0001/BEI.PP2/01-2023.
Setelah kembali diperdagangkan, sebenarnya saham GIAA sempat menembus auto reject atas (ARA) ke level Rp224. Namun seiring berakhirnya perdagangan hari ini (Selasa, 3 Januari), saham GIAA justru langsung turun 0,98 persen ke level Rp202.
Meski begitu, Erick mengatakan, perdagangan saham GIAA itu merupakan pertanda baik dan menjadi salah satu bukti kepercayaan serta apresiasi publik terhadap upaya-upaya bersama pemerintah dan manajemen Garuda Indonesia dalam melakukan restrukturisasi.
“Kami berharap, itu akan menjadi pijakan bagi investor untuk terus menanamkan modalnya di GIAA,” ujarnya kepada wartawan, Selasa, 3 Januari.
Baca juga:
- Saham GIAA Resmi Lepas dari Suspensi, Garuda Indonesia Tancap Gas Perkuat Kinerja Fundamental
- Gelar Rapat Pemegang Saham Luar Biasa Hari Ini, Garuda Indonesia Pastikan Tak Ada Pergantian Direksi-Komisaris
- Siap-siap, Saham Garuda Indonesia Sebentar Lagi Bisa Diperdagangkan Kembali
- Segera Gelar Aksi Korporasi, Bos Garuda Indonesia Harap Pembukaan Suspensi Saham
Erick juga mengaku bersyukur transformasi Garuda Indonesia semakin baik dan semakin terlihat.
“Mulai dari manajemen, keuangan, hingga pelayanan, akan terus meningkatkan kualitasnya agar Garuda Indonesia bisa terbang lebih tinggi,” katanya.