Digunakan di Medan Perang Ukraina, Kalashnikov Analisis Pengalaman Tempur Senapan Sniper Chukavin

JAKARTA - Produsen senjata kenamaan Ukraina Kalashnikov, tengah menganalisis pengalaman tempur serta masukan dari militer terkait penggunaan senapan sniper Chukavin di medan perang Ukraina.

"Kami terus-menerus menerima umpan balik dari personel militer kami yang berpartisipasi dalam operasi militer khusus. Ini adalah tugas yang telah ditetapkan presiden kami untuk kami," terang Presiden Grup Kalashnikov Alan Lushnikov, melansir TASS 26 Desember.

"Perusahaan kami mendapat umpan balik dari militer. Kami secara konsisten melakukan penyesuaian pada produk kami, berdasarkan masukan tentang pekerjaan tempur mereka," tandasnya.

"Sehubungan dengan senjata api baru kami yang telah dipasok ke zona operasi militer khusus - dan ini adalah senapan sniper Chukavin (SVCh) dan senapan mesin ringan Kalashnikov PPK-20 - kami dengan hati-hati menganalisis umpan balik dan menganalisanya," tukas Lushnikov,

Presiden Grup Kalashnikov mengutip senapan serbu AK-12 terbaru sebagai contoh penyesuaian yang dilakukan pada produk pembuat senjata.

Chukavin sniper rifle. (YouTube Channel/Калашников)

Seperti yang dia tunjukkan, AK-12 yang diproduksi hari ini "berbeda secara substansial" dari senjata api yang mulai disuplai oleh perusahaan kepada pasukan pada tahun 2018.

Selain itu, Grup Kalashnikov juga menerima umpan balik tentang penggunaan tempur kendaraan udara tak berawaknya, termasuk inovasi terbaru, kata Lushnikov.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Grup Kalashnikov mengatakan pada Agustus, senapan sniper Chukavin terbaru akan tiba untuk pasukan tahun ini. Lulus uji coba negara pada 5 Oktober lalu, Chukavin tengah dalam persiapan untuk segera memasuki dinas di Angkatan Darat Rusia.

Chukavin adalah senapan penembak jitu semi-otomatis yang dilengkapi dengan kartrid 7,62x54 mm dan 7,62x51mm (.308 Win). Versi 7.62x54mm kompatibel dengan magasin senapan sniper Dragunov (SVD), senapan penembak jitu yang akan digantikannya.

Senapan sniper SVCh pertama kali diperkenalkan di forum Angkatan Darat 2017, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin menembakkan beberapa tembakan dengannya. Sejak itu, senapan telah diuji oleh berbagai cabang Angkatan Bersenjata Rusia dalam rangka proses homologasi negara, yang berhasil dilewatinya.