TSMC Ungkap Masih Setia dengan Taiwan Meski AS Terus Merangkulnya

JAKARTA - Ekspansi bisnis produksi chip Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang begitu besar-besaran di Amerika Serikat (AS), membuat negara asalnya khawatir.

Pasalnya, hal itu dapat melemahkan industri semikonduktor penting bagi Taiwan pada saat pihaknya bersitegang dengan China. Namun, TSMC mengatakan tak perlu khawatir.

Ketua TSMC Mark Liu mengatakan, mereka telah menginvestasikan total 60,4 miliar dolar AS setara Rp940 triliun untuk produksi chip paling canggih 3nm (nanometer) dan 5nm di pabriknya, di Taman Sains Tainan di barat daya Taiwan.

Angka tersebut sekitar 50 persen lebih besar dari 40 miliar dolar AS setara Rp622 triliun yang direncanakan untuk diinvestasikan di AS.

"(Ini) menunjukkan komitmen TSMC ke Taiwan," ujar Liu pada upacara di Taman Sains Tainan, Tawian yang menandai perluasan dan dimulainya produksi massal chip 3nm.

Liu juga menjelaskan, meski TSMC telah membangun pabrik chip di AS dan Jepang karena permintaan negara tersebut dan klien dari seluruh dunia, mayoritas produksi TSMC tetap di Taiwan.

Belum lama ini sebuah dugaan menyebut, perusahaan juga mempertimbangkan untuk membangun pabrik chip Eropa pertamanya di Jerman.

Dilaporkan Nikkei Asia yang dikutip Jumat, 30 Desember, investasi di Tainan telah menciptakan sekitar 10.000 pekerjaan teknologi tinggi dan 23.500 posisi konstruksi.

Liu menambahkan, hal ini karena semikonduktor akan menjadi lebih penting dalam rantai pasokan teknologi selama 10 tahun ke depan.

Pabrik TSMC di AS pada akan membuat chip menggunakan teknologi 3nm, tetapi untuk saat ini teknologi 2nm tetap sepenuhnya diproduksi di Taiwan.