Kurangi Intensitas Hujan di Jakarta dan Jabar, TNI AU Semai Garam di Langit hingga 3 Januari 2023
JAKARTA - TNI AU mengerahkan dua pesawat untuk memodifikasi cuaca di langit Jakarta dan Jawa Barat bagian utara. Dalam tiap penerbangan, pesawat mengangkut 800 kilogram garam yang disebar di ketinggian 10 ribu kaki.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, kegiatan ini atas koordinasi dengan BNPB yang bertujuan mengurangi intensitas (hujan) di wilayah DKI dan juga beberapa jalur yang digunakan masyarakat yang akan melintas ke wilayah Jawa tengah.
"Tujuan (penyemaian) karena diprediksi ada cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang tinggi, maka dilaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC). TMC gunanya adalah menurunkan hujan di tempat yang sesuai kita harapkan sehingga hujan dengan intensitas tinggi itu tidak terjadi di wilayah yang kita harapkan tidak terjadi hujan," katanya, Jumat, 30 Desember.
Antisipasi cuaca ekstrem dilakukan menjelang akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023 di Jakarta dan Jawa Barat. Dua pesawat yang dikerahkan yakni jenis cassa nc 212 seri 400 untuk modifikasi cuaca.
Sementara sejumlah titik cuaca yang akan dimodifikasi sudah dipetakan oleh tim yang melibatkan TNI AU, BNPB, BRIN dan BMKG. Sebanyak 22 personel dikerahkan terdiri dari 2 pilot dan kru penyemai garam.
"Kegiatan ini atas kordinasi BNPB, kami AU bekerjasama dengan BRIN dan BMKG. Untuk lokasi dimana penyemaian garam itu atas koordinasi BRIN mereka menghitung dengan detail dan BMKG terkait cuaca," ujarnya.
Sekitar 8.8 ton garam telah disebar di titik titik yang telah ditentukan untuk memodifikasi cuaca.
"Penyemaian ini sesuai yang diharapkan, intensitas berkurang dan di DKI masih ada hujan tapi intensitas tidak terlalu tinggi," katanya.
Penyemaian cuaca dilakukan sejak Minggu, 25 Desember dan akan terus dilakukan hingga Selasa, 3 Januari 2023 mendatang.
Baca juga:
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan modifikasi cuaca di Ibu Kota untuk meminimalisasi cuaca ekstrem yang berpotensi melanda Jakarta saat akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.
Namun, sampai saat ini teknologi modifikasi cuaca (TMC) berupa penyemaian garam menggunakan pesawat di Jakarta belum dilaksanakan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Isnawa Adji menyebut, TMC akan dilakukan jika status siaga bencana hidrometeorologi ditetapkan.
Status ini ditetapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan mengirim surat kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Memang harus ada surat Gubernur berkaitan dengan status siaga bencana. Surat itu akan kita kirim ke BNPB, nantinya dipersiapkan untuk dilakukan persemaian garam di udara Jakarta," kata Isnawa saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 28 Desember.