Bengkulu Berpotensi Ada Cuaca Ekstrem, Gubernur Minta Hindari Perayaan Berlebihan di Tahun Baru
JAKARTA - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan saat menyambut atau merayakan Tahun Baru 2023.
Imbauan tersebut diberikan sebab Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi terjadi cuaca ekstrem saat tahun baru.
"Sudah disampaikan oleh BMKG terkait dengan cuaca ekstrem dan kemungkinan terjadi bencana. Saya kira lebih baik kita berhati-hati, waspada dan jika tidak penting tidak perlu mengadakan kegiatan yang bisa menimbulkan persoalan," kata Rohidin di Kota Bengkulu, Kamis 29 Desember dikutip dari Antara.
Ia juga mengajak masyarakat agar mengurangi dan menghindari perayaan yang tidak penting atau tidak perlu dilakukan menjelang Tahun Baru 2023.
Namun, masyarakat harus tetap semangat dalam menyambut tahun baru 2023 yang disertai dengan melakukan evaluasi diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Menurut Rohidin, Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak akan melaksanakan kegiatan apapun pada malam tahun baru, namun pihaknya akan melakukan pemantauan di sejumlah objek wisata dan posko yang berpotensi ramai didatangi masyarakat.
Sebelumnya, BMKG Bengkulu memprediksi cuaca buruk terjadi di sejumlah wilayah Bengkulu terutama wilayah pesisir yaitu gelombang tinggi hingga mencapai tiga meter yang disertai angin kencang dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam.
Cuaca ekstrem tersebut terjadi karena adanya gangguan cuaca di Perairan Australia yang menyebabkan terjadinya angin kencang di Perairan Indonesia terutama di Pulau Sumatera.
Baca juga:
- Anggaran Pemilu 2024 Rp76 T Tapi KPU Pakai Kotak Suara Kardus Lagi, PKS Sarankan Bahan Flexiglass Transparan
- PDIP Lega, Heru Mampu Lanjutkan Sodetan Ciliwung yang Mangkrak di Era Anies
- Jangan Khawatir Kelaparan, Perayaan Malam Tahun Baru 2023 di Jakarta Bakal Diisi 110 UMKM
- Resolusi Tahun 2023: Menyingkap Pesan dari Buku Atomic Habits
Selain gelombang tinggi dan angin kencang, hujan lebat juga masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Bengkulu.
Oleh karena itu, masyarakat yang berada di pesisir pantai diminta waspada terhadap cuaca buruk, termasuk para nelayan tradisional ketika hendak melaut.