Sumur Terkontaminasi Lumpur, Korban Banjir Bandang Kupang Disuplai Air Bersih BPBD
NTT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan bantuan air bersih bagi warga terdampak bencana alam banjir bandang di Kelurahan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kebutuhan air bersih menjadi hal penting bagi warga terdampak bencana banjir di Kelurahan Takari sehingga BPBD mulai mendistribusikan bantuan air bersih untuk korban bencana di daerah itu," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh di Kupang, NTT, Kamis 29 Desember.
Ia mengatakan, distribusi bantuan air bersih bagi korban bencana banjir bandang di Takari dilakukan BPBD karena kondisi air bersih di daerah itu dominan terkontaminasi dengan lumpur sehingga tidak bisa dikonsumsi warga.
Menurut dia, sumur milik warga yang menjadi sumber air bersih untuk konsumsi juga banyak tercemar air banjir bandang sehingga kondisinya sangat keruh.
"BPBD masih terus mensuplai air bersih untuk kebutuhan warga di Takari yang saat ini sangat membutuhkan air bersih," ujarnya disitat Antara.
Distribusi bantuan air bersih dilakukan beberapa unit mobil-mobil tangki air bersih milik BPBD Kabupaten Kupang.
Ia menambahkan, air bersih yang disuplai untuk kebutuhan warga terdampak bencana alam banjir di Kelurahan Takari diambil dari sejumlah sumber air bersih yang di sekitar kawasan Kelurahan Takari yang jauh dari lokasi bencana banjir.
"Setiap hari petugas dari BPBD Kabupaten Kupang membantu mensuplai air bersih untuk kebutuhan warga yang menjadi korban bencana alam di Kelurahan Takari sehingga kebutuhan air bersih tetap terpenuhi," kata Elvfrid.
Baca juga:
- Diguyur Hujan Deras, 2 Desa di Kupang Diterjang Banjir Bandang, 153 Rumah Terdampak
- Anggaran Pemilu 2024 Rp76 T Tapi KPU Pakai Kotak Suara Kardus Lagi, PKS Sarankan Bahan Flexiglass Transparan
- Jaksa Bakal Bacakan BAP Ketua RT Komplek Polri di Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J Hari Ini
- 2.414 Laporan Dugaan Korupsi Belum Ditindaklanjuti, KPK Ingatkan Pentingnya Bukti Awal
Menurut dia kebutuhan air bersih harus tetap tersedia agar kondisi kesehatan warga tetap terjaga sehingga tidak memunculkan penyakit pasca terjadinya bencana alam.
Ia menjelaskan distribusi air bersih dihentikan apabila kondisi sumber air bersih milik warga Kelurahan Takari sudah bersih dan dinyatakan sudah bisa dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga.