Tak Peduli Hasil Survei, Golkar Tetap Ngotot Capreskan Airlangga Sesuai Putusan Munas
JAKARTA - Ketua DPD Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan, partainya masih konsisten dalam mengusung Ketua Umum, Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.
Hal itu disampaikannya menanggapi hasil survei Charta Politika Indonesia yang menyatakan pemilih Golkar dominan mendukung Ganjar Pranowo sebagai presiden dalam Pilpres 2024.
Menurutnya, hasil survei itut tidak akan menjadi rujukan untuk merubah keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2019 dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar 2021.
"Golkar tetap konsisten pada putusan Munas dan Rapimnas, mencalonkan Pak Airlangga Hartarto sebagai calon presiden," tegas Melki kepada wartawan, Kamis, 29 Desember.
Anggota DPR itu mengatakan, Partai Golkar juga sedang berupaya keras mengkonversi kinerja Airlangga sebagai Menko Perekonomian, yang dinilai berhasil memulihkan ekonomi pasca-pandemi. Konversi itu, lanjut Melki, dilakukan dengan pendekatan dan sosialisasi kepada publik.
"Jelaskan ke publik luas dengan berbagai pola dan beragam strategi, sehingga publik luas memahami kerja dan peran Pak Airlangga Hartarto yang berjibaku membantu Presiden Jokowi dan masyarakat untuk selesaikan masalah ekonomi," jelasnya.
"Juga tugas lain seperti atasi COVID-19 yang dipercayakan Pak Jokowi pada Pak Airlangga Hartarto," lanjut Melki.
Baca juga:
- Ini 3 Tugas yang Harus Diprioritaskan Pj Gubernur DKI Heru Tahun 2023 Versi Evaluasi PDIP
- Indonesia VS Thailand di Piala AFF 2022 Sore Ini: 1.980 Personel Pengamanan Diterjunkan, Polisi di Luar Zona Lapangan dan Tribun
- Gegara Beda Informasi Soal Prediksi Cuaca Ekstrem 28 Desember, BRIN dan BMKG Dipanggil DPR
- Jaksa Bakal Bacakan BAP Ketua RT Komplek Polri di Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J Hari Ini
Oleh karena itu, Melki menekankan, Partai Golkar tetap ngotot mencalonkan Airlangga sebagai Capres 2024. Sedangkan capres KIB akan diputuskan pada 2023 mendatang.
Sebelumnya, pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menilai hasil survei tidak bisa menjadi penentu dalam pencalonan Ganjar Pranowo oleh PDIP. Begitu pun sikap Golkar dan PPP juga tidak akan jauh berbeda.
"Belum tentu (langsung pilih Ganjar). Selama ini Ibu Mega kalau mendukung calon tidak pernah berdasarkan hasil survei, tapi berdasarkan keinginan atau penilaian ideologi," ujar Hendri di Jakarta, Rabu, 28 Desember.
Hendri lantas menyoroti Partai Golkar yang sudah mencalonkan Ketumnya, Airlangga Hartarto dalam Pemilu 2024. Sebagai Ketum, Hendri menilai, Airlangga bisa mengambil keputusan terkait posisi Capres 2024 di Golkar.
"Golkar kan inginnya Ketum yang maju Airlangga Hartarto. Karena dia Ketum, dia bisa memutuskan. Apakah akan dikasih ke Ganjar Pranowo? Ya saya tidak tahu," kata pengamat politik dari Universitas Paramadina itu.
Menurutnya, sejauh ini Partai Golkar solid dalam mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres. Di sisi lain, jika partai berlambang beringin itu mencalonkan Ganjar, maka akan berhadapan dengan PDIP
"(Golkar) solid kok. Jadi, kecil kemungkinan Golkar akan mencalonkan Ganjar. Dan, ketika Golkar jadi mengajukan Ganjar dalam Pilpres 2024, maka akan berhadapan dengan PDIP," tandasnya.