Pemkab Cianjur Minta Warga Pindah ke Hunian Sementara yang akan Dibangun
CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga yang tinggal di posko pengungsian untuk pindah ke hunian sementara yang akan dibangun pemerintah di atas lahan rumah yang ambruk setelah dibersihkan.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan saat ini pemerintah bersama TNI/Polri dan organisasi kemanusiaan masih melakukan pembersihan puing rumah warga yang ambruk akibat gempa agar dapat dibangun hunian sementara sambil menunggu pembangunan rumah kembali.
"Sehingga warga tidak lagi harus tinggal di dalam tenda atau posko pengungsian karena sudah mulai banyak laporan warga yang sakit. Kita bangun rumah sementara di atas lahan milik warga yang sudah bersih dari puing, sehingga mereka dapat menunggu pembangunan rumahnya," kata Herman dilansir ANTARA, Rabu, 28 Desember.
Herman menjelaskan, untuk hunian sementara pemerintah daerah akan memberikan material yang dibutuhkan sedangkan pembangunan diserahkan pada warga agar mereka dapat menentukan posisi atau tempat sesuai keinginan.
Upaya gotong royong antar warga untuk mempercepat pembangunan hunian sementara, sangat diharapkan sehingga jumlah warga yang tinggal di dalam posko pengungsian terus berkurang dan warga kembali bangkit untuk beraktivitas normal.
"Lebih cepat lebih baik, sehingga warga dapat kembali ke lingkungan tempat tinggalnya dan kembali beraktivitas termasuk aktifitas perekonomian, sehingga pemulihan dapat segera dilakukan," katanya.
Warga korban gempa yang masih bertahan di posko pengungsian, berharap pembersihan puing rumah yang ambruk dapat dibantu pemerintah dengan menurunkan alat berat karena saat dikerjakan secara manual akan membutuhkan waktu cukup lama.
Baca juga:
- Otorita IKN Buka Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Minimal 2 Deputi Masyarakat Asli Kaltim
- Penjelasan Mahfud MD soal Kasus Tragedi Kanjuruhan Bukan Pelanggaran HAM Berat
- DKI, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, dan NTT Siaga Hujan Lebat 2 Hari ke Depan
- Ahli Pidana Kubu Bharada E Bicara Uji Poligraf Sah Jadi Bukti
"Bagaimana mau pulang dan mendirikan hunian sementara karena tidak ada lahan lain selain bekas rumah. Sedangkan kondisinya masih banyak puing yang harus dibersihkan, kalau ada alat berat tentunya lebih cepat dan meringankan kami," kata pengungsi warga Desa Benjod, Arifin.
Dia dan seratusan pengungsi lainnya, berharap segera keluar dari dalam tenda karena sudah lama dan kondisi kesehatan warga banyak yang terganggu, harapan mereka pendataan segera tuntas dan mereka menerima uang perbaikan rumah.