Evakuasi 500 Turis dari Karimunjawa, Menteri BUMN: PT Pelni Melakukan Tindakan yang Cepat, Keselamatan Wisatawan Nomor Satu
JAKARTA - Sebanyak 500 orang wisawatan yang terdampar di Pulau Karimunjawa akibat cuaca buruk akhirnya tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, pagi tadi. Wisatawan ini tiba dengan selamat.
Adapun rinciannya dari 500 wisatawan yang dievakuasi, 49 orang di antaranya adalah turis asing dan sisanya sebanyak 451 orang merupakan wisatawan domestik.
Menteri BUMN Erick Thohir bersyukur seluruh turis baik domestik maupun asing tiba dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dengan diangkut oleh KM Kelimutu yang dikirim khusus oleh PT Pelni.
Erick mengatakan untuk mendukung pariwisata Indonesia sangat penting memperhatikan keselamatan para turis yang sedang melakukan perjalanan di nusantara.
“Keselamatan para turis, baik asing maupun domestik, dalam industri pariwisata adalah nomor satu. Kita tak ingin kegembiraan menjadi bencana. Saya memerintahkan semua BUMN terkait untuk selalu cepat tanggap dan memerhatikan aspek keselamatan tanpa kompromi,” ujar Erick secara tertulis kepada media, Rabu, 28 Desember.
Erick mengaku sudah mengecek ke PT Pelni tentang persiapan yang dilakukan untuk menolong para turis di Pulau Karimunjawa itu.
“PT Pelni melakukan tindakan yang cepat, dan juga memastikan seluruh aspek keselamatan dan keamanan pelayaran di kapal KM Kelimutu siap menghadapi ombak besar dalam membawa kembali para turis ke Semarang. Alhamdulillah, hari ini mereka telah tiba dengan selamat,” katanya.
Baca juga:
- BTN Bakal Luncurkan SuperApp di Awal 2023, Apa Namanya?
- Profil Silmy Karim, Dirjen Imigrasi Baru yang Berharta Rp200 Miliar
- Pakai Transaksi Digital, Empat UMKM Binaan Bank Indonesia Raih Penghargaan Kementerian BUMN
- Merger Damri dan PPD Dapat Restu Jokowi, Menteri BUMN: Langkah Terbaik Agar Bisnis Kedua Perusahaan Tidak Tumpang Tindih
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani mengatakan, pihaknya segera melakukan reaksi cepat begitu mendapat permintaan dari Bupati Jepara ke Kementerian Perhubungan dan PT Pelni agar dapat segera mengangkut ratusan turis yang terdampar di Pulau Karimunjawa.
“Ombak besar setinggi tiga meter tak mungkin dihadapi oleh kapal free board yang tinggi badan kapalnya hanya dua meter”, kata Tri Andayani.
Menanggapi permintaan dari Jepara, kata Tri, PT Pelni segera melakukan deviasi rute KM Kelimutu. “Rute normal KM Kelimutu adalah Sampit-Tanjung Emas Semarang-Karimun Jawa. Kita ubah jadi Sampit-Karimun Jawa-Tanjung Emas Semarang,” katanya.
Tadinya, KM Kelimutu dengan rute normal akan tiba di Karimun Jawa pada 30 Desember 2022, tapi dialihkan rutenya agar bisa mengangkut turis yang terjebak cuaca buruk pada Selasa, 27 Desember kemarin.
“Alhamdulillah, semalam KM Kelimutu membawa 1.458 penumpang tiba dan tadi pagi sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. KM Kelimutu dengan tinggi badan kapal 9,5 meter, panjang 99 meter dan berat 1.450 ton, alhamdulillah dapat menembus gelombang di perairan Karimunjawa yang tadi malam mencapai 3 meter,” kata Tri.
Tri menambahkan, KM Kelimutu dijadwalkan mengangkut para turis pada pukul 5 sore pada Selasa kemarin, namun karena tinggi gelombang laut mencapai 4,5 meter, kapal baru tiba pukul 9 malam. “Kapal terpaksa berjalan lambat karena menghadapi ombak besar, jadi empat jam terlambat dari jadwal,” ujar Tri.
Setelah proses embarkasi selama satu setengah jam, KM Kelimutu berangkat pukul 22.30 WIB dari Pelabuhan Legon Bajak Karimunjawa. Menurut Tri, pihaknya telah menyiapkan kebutuhan perjalanan bagi para turis termasuk masker.
“Kita juga mengecek semua perlengkapan sekoci, pelampung, alat pemadam kebakaran, dan semua standar keselamatan penumpang dalam keadaan baik dan siap pakai. Juga kenyamanan para turis selama menumpang KM Kelimutu,” kata Tri.