JAKARTA - Sehubungan dengan terjadinya cuaca buruk yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, pelayaran kapal-kapal wisata dari Jepara-Karimunjawa menghentikan operasinya. Hal tersebut membuat ratusan wisatawan yang berada di Karimunjawa dipulangkan menggunakan Kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro mengatakan pada Minggu 5 Januari Kapal Motor (KM) Kelimutu yang melayari Semarang-Karimunjawa membawa sekitar 664 penumpang dan sembilan balita di mana mayoritas adalah wisatawan.
"Sejak hadir lima tahun silam, dua kapal PELNI yaitu KM Kelimutu dan KM Lawit, secara bergantian melayari wilayah Semarang-Karimunjawa setiap minggunya," ucap Yahya dalam keterangannya, Senin 6 Januari.
Kejadian cuaca ekstrem yang mengganggu palayaran dari dan ke Karimunjawa tidak hanya terjadi pada awal tahun ini, tetapi sudah beberapa kali terjadi.
Kedua kapal reguler tersebut memiliki jadwal pelayaran setiap Jumat, pukul 23.59 dari Semarang dan kembali pada Minggu, pukul 13.00 dari Karimunjawa dan tiba di Semarang pada pukul 18.00. Tidak hanya saat cuaca cerah, saat cuaca buruk pun Kapal tipe 1.000 pax ini masih mampu berlayar menerjang ombak setinggi 2,5 meter, sehingga meskipun cuaca buruk kapal PELNI masih dapat beroperasi.
"Sehubungan dengan musim hujan, PELNI saat ini belum melakukan penjualan paket wisata menuju Karimunjawa. Wisata terakhir dilakukan pada 20-22 Desember 2019," terangnya.
Dengan memperhatikan faktor keselamatan dan kenyamanan dalam berlayar dan berwisata, PELNI akan kembali menjual paket wisata bahari menuju Karimunjawa pada akhir Maret atau awal April. "Diperkirakan pada bulan tersebut laut sudah mulai tenang," tutup Yahya.