Dipermalukan Drone Kecil Milik Kim Jong-un, Militer Korea Selatan Minta Maaf

JAKARTA - Latihan intens dengan Amerika Serikat bukan jaminan militer Korea Selatan bakal canggih. Militer Korea Selatan baru saja 'dipermalukan' lima drone milik Korea Utara.

Militer Korea Selatan menyampaikan permintaan maaf kepada publik terkait gagalnya mereka menembak jatuh lima drone Korea Utara yang melanggar wilayah udara negara itu pada hari sebelumnya.

"Kami merasa menyesal bahwa meskipun militer kami mendeteksi dan melacak drone, kami gagal menembak jatuh mereka," kata Letnan Jenderal Kang Shin-chul, kepala direktur operasi di Kepala Staf Gabungan (JCS), dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Yonhap News, Selasa 27 Desember.

Kang Shin-chul mencatat, militer Korsel memiliki keterbatasan dalam mendeteksi dan menyerang drone pengintai kecil. Namun dia yakin kekuatan militernya sanggup melawan ancaman dari drone penyerang yang lebih besar.

“Namun pada akhirnya, kami telah menimbulkan banyak kekhawatiran publik karena ketidakcukupan postur kesiapan militer,” kata Kang.

Untuk mengatasi ancaman drone dengan lebih baik, militer berencana untuk "secara agresif" menggunakan aset serangan, melembagakan latihan rutin terkait dan menggabungkan platform yang mampu menembak jatuh drone tanpa menyebabkan kerusakan pada warga sipil, menurut Kang.

Kang juga mengatakan militer berusaha untuk mengamankan kemampuan serangan "non-kinetik", seperti sistem laser, serta drone penghindar radar untuk meningkatkan kemampuan operasional anti-drone secara keseluruhan.

Selain itu, militer akan mendorong pembentukan awal unit drone untuk melakukan operasi pengawasan dan pengintaian untuk memantau fasilitas militer utama musuh.

Pada hari Senin, lima kendaraan udara tak berawak Korea Utara terbang melintasi Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua Korea, dengan salah satunya terbang sampai ke bagian utara Seoul.

Sementara itu, militer Korea Selatan disiagakan lagi pada hari sebelumnya karena munculnya benda tak dikenal, yang awalnya tampak seperti pesawat tak berawak Korea Utara, di wilayah barat lautnya tidak jauh dari perbatasan antar-Korea.

Pesawat-pesawat tempur bergegas ke tempat kejadian, tetapi benda-benda itu ternyata adalah sekawanan burung.