Survei Voxpol Center: Mayoritas Publik Ingin Ganjar Pranowo Lanjutkan Program Jokowi
JAKARTA - Lembaga survei Voxpol Center Research & Consulting menginginkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melanjutkan program pemerintah Joko Widodo- Ma'ruf Amin.
Voxpol mencatat, kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap politisi PDI Perjuangan itu paling representatif menggantikan Jokowi sebagai presiden selanjutnya.
Temuan itu terpotret dari hasil survei Voxpol Center terkait evaluasi kinerja pemerintah dari perspektif demokrasi, hukum, ekonomi, dan isu politik aktual, yang dirilis pada Jumat, 23 Desember.
"Mayoritas publik menginginkan keberlanjutan progam pemerintah di pemerintahan mendatang, Ganjar Pranowo dianggap paling representatif sebagai pelanjut Joko Widodo," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago, dalam paparan survei di bilangan Pancoran, Jakarta, Jumat, 23 Desember.
Pangi menjelaskan, mayoritas responden yang puas dengan kinerja pemerintah cenderung untuk memilih Ganjar Pranowo. Tingkat keterpilihan terhadap Ganjar sebesar 25,8 persen, Anies Baswedan 25,4 persen, dan Prabowo Subianto 21,1 persen. Sementara calon lainnya di bawah 10 persen.
Di sisi lain, kata Pangi, tokoh kuat pesaing Ganjar dalam bursa capres yakni Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan harus lebih berhati-hati dalam mengambil sikap politik.
Baca juga:
- Hasil Survei Poltracking, Nama Ini Jadi Cawapres Terkuat untuk 2024
- Lodewijk Bilang Internal PDIP Pecah Gegara Hasil Survei Ganjar dan Puan, Relawan Banteng: Yang Tak Solid itu Golkar
- Prabowo-Puan Diyakini Bakal Diusung Gerindra-PKB Jika PDIP Merapat
- Rapimwil PPP Bangka Belitung Rekomendasikan Ganjar Jadi Capres
"Karena komposisi pemilih keduanya di satu sisi menginginkan perubahan, namun di sisi lain sebagian pemilihnya juga menginginkan keberlanjutan. Itu artinya Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan harus lebih moderat dalam bersikap agar tidak ditinggal pemilih," jelas Pangi.
Survei nasional Voxpol Center Research & Consulting dilaksanakan pada 7 November 2022 dengan melibatkan 1.220 responden di 34 provinsi di seluruh Indonesia secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih.
Survei menggunakan metode multistage random sampling melalui dua tahap, yakni systematic random sampling dalam memilih TPS dan systematic random sampling dalam memilih responden dari DPT. Margin of error survei +/- 2,81 persen.