Survei SRMC: Daripada Anies dan Prabowo, Ganjar Paling Disukai Pemilih yang Tahu Sosok Capres

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting merilis hasil survei terkait efek awareness terhadap tiga bakal calon presiden (Capres) 2024, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul telak dari Anies maupun Prabowo. Ganjar lebih disukai pemilih yang tahu sosok ketiga calon tersebut.

"Pada kelompok pemilih yang tahu ketiga calon, Ganjar mendapat dukungan 42,6 persen, unggul signifikan dari Anies 28,5 persen, dan Prabowo 22,9 persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Desember.

Sementara pada kelompok pemilih secara umum, lanjut Deni, Ganjar juga masih unggul dari Anies dan Prabowo. Ganjar mendapat dukungan 33,7 persen, Anies 28,1 persen, dan Prabowo 26,1 persen.

Deni mengungkapkan, Ganjar unggul karena gubernur Jawa Tengah itu lebih disukai dibanding calon-calon lain. Dengan tingkat penerimaan yang positif, menurutnya, elektabilitas Ganjar diperkirakan masih akan terus mengalami kemajuan seiring kenaikan awareness pemilih kepadanya.

"Jika kedikenalan Ganjar sudah sama dengan Prabowo dan Anies, Ganjar kemungkinan akan jadi semakin unggul atas keduanya," tuturnya.

Update terbaru survei SMRC dilakukan pada 3-11 Desember 2022 dengan melibatkan dua kategori responden, yakni 1.029 responden secara umum dan 708 responden yang benar-benar tahu ketiga calon tersebut.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.029 atau 84 persen. Sebanyak 1.029 responden ini yang dianalisis.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).