Pesan Menhub Budi: Jangan Mudik Pakai Motor saat Momen Natal dan Tahun Baru
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi minta agar masyarakat tak mudik menggunakan sepeda motor saat momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Hal ini karena risiko berkendaranya lebih besar.
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kementerian Perhubungan ada sekitar 16,35 persen atau 44,17 juta orang masyarakat yang akan melakukan mudik. Adapun pergerakan masyarakat akan didominasi oleh kendaraan pribadi sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor sebanyak 16,47 persen.
Sementara, penggunaan moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan dengan jumlah total sekitar 67,97 persen.
"Untuk motor, saya mohon kepada semua stakeholder, khususnya Polri untuk memperhatikan, dan melakukan suatu imbauan agar tidak mudik dengan motor karena relatif kurang aman untuk keselamatan," ujarnya dalam pembukaan Posko Angkutan Nataru, Senin, 19 Desember.
Budi menyarankan agar masyarakat menggunakan transportasi umum sebagai pilihan alternatif. Utamanya, dalam aspek menjaga keamanan dan keselamatan.
"Kereta api, bus, pesawat dan penyeberangan, kapal laut, bisa menjadi pilihan-pilihan, semoga itu bisa kita layani dengan baik," tuturnya.
Baca juga:
- Bertemu Menteri Umrah-Haji Hingga Transportasi, Menhub Budi Karya Ingin Saudi Airlines Layani Penerbangan di Kertajati
- Kunjungi India, Menhub Budi Karya Jajaki Peluang Kerja Sama Penerbangan
- Subsidi Kendaraan Listrik Jadi Upaya Percepat Konversi Kendaraan Bahan Bakar BBM ke Listrik
- Soal Tak Ada Pembatasan Mobilitas pada Libur Nataru, Menhub Budi Karya Tegaskan Pandemi Belum Berakhir: Ini Lima Kebijakan yang Disiapkan!
Diberitakan sebelumnya, Menteri Budi membuka Posko Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Posko ini akan dibuka selama 16 hari. Terhitung sejak hari ini, Senin, 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023. Khusus angkutan laut sampai dengan 8 Januari 2023.
Budi mengatakan bahwa Natal dan Tahun Baru kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tidak akan ada pembatasan mobilitas masyarakat.
"Saat Nataru kali ini berbeda dengan Nataru sebelumnya, kali ini pegerakan mobilitas tidak dibatasi seperti pada masa lebaran 2022," ujarnya.