Aliando Syarief Bocorkan Rahasia Ranjang dengan Natasha Wilona
JAKARTA - Natasha Wilona dan Aliando Syarief menjadi pemeran utama dalam film yang diproduksi Hitmaker Studios, Argantara. Berperan sebagai Syera dan Argantara, pasangan muda yang menikah di bawah umur, keduanya harus melakukan adegan ranjang.
Dalam acara press conference sebelum gala premiere, adegan ranjang keduanya pun menjadi pertanyaan yang menarik untuk diajukan. Berdasarkan pernyataan Aliando yang pernah menyebut bahwa Wilona menggunakan body double (pengganti) saat beradegan ranjang, awak media pun mempertanyakan kenapa Wilona menolak untuk melakukan adegan ranjang.
Atas pertanyaan tersebut, para pemeran dan tim produksi memberikan jawaban dengan kesan yang berbeda. Wilona pun memberi tanggapan atas pertanyaan yang diajukan pada dirinya. “Ini kan dapur rumah tangga dalam film Argantara, nanti kalau dibocorin penonton enggak greget lagi. Mendingan lihat apa yang ada di film ini dulu baru setelah itu cari behind the scene-nya,” ujar Natasha Wilona saat presa conference di kawasan Senayan, Sabtu, 18 Desember.
Wilona menolak untuk memberi jawaban yang jelas agar ada rasa penasaran dari para penonton setelah menyaksikan film Argantara. “Karena kalau aku jawab sekarang nanti enggak ada rasa penasaran lagi,” sambungnya.
Melanjutkan jawabannya, Wilona menanggapi Aliando yang membocorkan proses di balik layar dari adegan ranjang di Argantara. “Kalau kemarin udah dibocorin (Aliando), ya biasa lah laki-laki kan emang suka begitu. Makanya buat cewek-cewek di luar sana harus pintat-pintar ya, cowok kan suka gitu tuh, habis terjadi sesuatu ngomong ke mana-mana,” kata Natasha Wilona seraya berseloroh.
Setelah Wilona selesai memberi jawaban, Rocky Soraya, produser film Argantara mencoba memberi penjelasan. Menurutnya, pernyataan Aliando yang dikutip media tidak tepat. “Dari behind the scene-nya Hitmaker juga ada scene itu, bagaimana syutingnya dan lain sebagainya. Sebenarnya sih enggak ada body double ya, mungkin Ali lagi mabuk (saat membuat pernyataan),” jelasnya seraya berseloroh pula.
Aliando pun menanggapi jawaban Wilona dan sang produser dengan berseloroh. Kemudian ia memberi jawaban singkat yang membenarkan apa yang sudah disampaikan Wilona. “Iya benar, aku setuju sama Wilona. Nonton aja film Argantara, bagaimana nantinya bisa kita lihat di behind the scene-nya,” pungkasnya.
Baca juga:
- Repotnya Aliando Syarief dan Natasha Wilona Saat Menikah Muda di Film Argantara
- Disiapkan 5 Busana Pengantin untuk Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Intip Potretnya
- Extraordinary Attorney Woo dan Pachinko Masuk Nominasi Critics Choice
- Terima Diri Sendiri, Tatjana Saphira Pamer Wajah Penuh Jerawat
Film Argantara sendiri akan tayang di bioskop pada 29 Desember mendatang. Selain Natasha Wilona dan Aliando Syarief, film ini juga dibintangi oleh Teuku Rassya sebagai Aldi, Fattah Syach sebagai Johan, Samudra Taylor sebagai Andre, Ahmad Pule sebagai Ziko, Ryuken Lie sebagai Elang, Jefan Nathanio sebagai Azka, Annette Edoarda sebagai Ghea, Renald Ramadhan sebagai Bara dan Shan Ryadi sebagai Pandji.
Argantara berkisah mengenai Syera (Natasha Wilona) dan Argantara (Aliando Syarief) yang harus menikah ketika mereka masih berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Syefa adalah contoh dari murid teladan di sekolah. Tidak hanya pintar, Syefa juga pernah menjadi ketua OSIS. Sementara itu, Argantara merupakan anak paling terkenal di sekolah, bukan karena prestasi melainkan kenakalannya dan statusnya sebagai ketua geng motor.
Sifat yang bertolak belakang membuat rumah tangga mereka penuh pertengkaran. Arga pun sering tidak ada di rumah kerena teman gengnya terbunuh ketika tawuran besar-besaran dengan geng motor lain. Selain itu, mereka juga harus merahasiakan pernikahan mereka dari teman-teman dan guru di sekolah. Jika sampai rahasia itu terbongkar, mereka bisa dikeluarkan dari sekolah.
Pernikahan mereka pun menjadi semakin kompleks ketika secara tiba-tiba dan tanpa direncanakan Syera hamil. Di usia mereka yang masih sangat muda, Argantara dan Syera harus berhadapan dengan realitas sebuah pernikahan dan kehidupan remaja.