Penculik Anak 6 Tahun di Sawah Besar Kenal dengan Orang Tua Korban
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat membentuk tim gabungan untuk memburu pelaku penculikan anak bernama Malika Anastasya (6) yang terjadi di Jalan Gunung Sahari 7A, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Kapolsek Sawah Besar, AKP Patar Mula Bona mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti terkait motif dari penculikan anak. Belum diketahui apakah penculikan anak ini melibatkan pihak keluarga atau tidak.
"Saat ini tim gabungan polres dan polsek melakukan pengejaran," kata AKP Patar Mula Bona saat dikonfirmasi VOI, Senin, 19 Desember.
Bona menjelaskan, pihaknya juga masih memperdalam penyelidikan aksi penculikan tersebut.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah penculikan anak ini masuk dalam jaringan penjualan anak atau tidak," ujarnya.
Beberapa warga yang berada di seputaran lokasi serta keluarga juga sudah dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Selain itu, pemeriksaan Circuit Closed Television (CCTV) di jalur hilangnya korban juga dilakukan.
"Kalau dari rekaman terlihat korban naik bajaj dengan seorang pria," katanya.
Baca juga:
- Astaga! Kejamnya Pimpinan Yayasan Yatim Piatu di Serang, Santriwati Sudah Tidur Dibangunkan Lalu Dicabuli
- Tragis, Pria yang Ditusuk di Bongkaran Tanah Abang Tewas di Hadapan Istri
- Pemulung Temukan Mayat Wanita Penuh Luka di Wajah dan Leher, Celana Korban Terbuka
- Orang Tua Murid SDN 1 Pondok Cina Adang Satpol PP Saat Eksekusi Pengosongan Bangunan
Sebelumnya diberitakan, viral video aksi penculikan bocah perempuan berusia 6 tahun di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus). Penculikan dilakukan seorang pria menggunakan bajaj.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah menerima laporan pada Jumat, 9 Desember.
“Kita sedang melakukan pengembangan karena saat ini CCTV yang kita dapat baru satu, sementara di lingkungan sekitar kita carikan rangkaian peristiwa tersebut termasuk ciri-ciri khusus yang bisa kita gambarkan karena keterangan dari orang tua masih belum detail,” kata Komarudin saat dikonfirmasi, Minggu, 18 Desember.
Komarudin mengungkapkan, sebenarnya pelaku dengan keluarga korban saling mengenal lantaran pelaku sering datang ke kedai ayah korban.