Apa Itu Format HFR yang Digunakan pada Film Avatar: The Way of Water?
YOGYAKARTA – Film Avatar: The Way of Water sudah bisa disaksikan di bioskop Indonesia sejak 14 Desember 2022. Film yang disutradarai oleh James Cameron ini tayang dengan menggunakan format HFR Lantas, apa itu format HFR?
Apa Itu Format HFR?
HFR adalah singkatan dari High Fram Rate yang berarti tingkat frame tinggi. HFR melekat pada konten dan teknologi layar yang dapat mengambil gambar lebih cepat dari 24 fps (frame per second)
Mengapa 24 fps? Fram rate tersebut merupakan standar untuk rilis film layar lebar. Artinya, ini adalah frekuensi gambar minimum yang dapat memastikan kualitas suara yang cocok dan layak. Televisi Inggris umumnya disiarkan pada 24fps selama bertahun-tahun, disadur dari laman Pocket-Lint.
Adapun yang dimaksud dengan FPS adalah nilai yang digunakan untuk menunjukkan tampilan gambar dalam 1 detik. Semakin tinggi nilai fps, gerakan akan menjadi lebih halus dan keburaman gerakan dapat dihilangkan.
Baca juga:
- Hakim San Francisco Putuskan Twitter Wajib Umumkan ke Karyawan 60 Hari Sebelum Lakukan PHK Massal
- Senat AS Setujui RUU Pelarangan TikTok di Perangkat Pemerintah
- Pertumbuhan Kendaraan Listrik Terancam Inflasi Dunia dan Kelangkaan Stasiun Pengisi Daya
- Instagram Luncurkan Fitur Baru untuk Akun yang Diretas
Dikutip VOI dari laman Mashable, selama sekitar satu abad terakhir, sinema layar lebar telah diproyeksikan dalam 24 frame per detik. Akan tetapi, beberapa tahun belakangan, sebagian film telah mengadopsi teknologi layar yang dapat mengambil gambar lebih cepat dari 24 fps.
Beberapa di antaranya yakni Trilogi The Hobbit karya Peter Jackson dan Gemini Man besutan sutradara Ang Lee. Kedua film tersebut menggunakan format HFR (jauh lebih tinggi dari 24fps) selama pertunjukan teatrikal.
Dalam film Gemini Man, gambar menampilkan tekstur visual yang lebih realistis. Semuanya terlihat sangat mulus, seolah-olah para aktor berada di dalam ruangan yang sama dengan Anda.
Kendati demikian, banyak orang yang tidak menyukai format High Frame Rate, karena berbagai alasan.
Alasan pertama, sebagian besar orang tidak terbiasa dengan format HFR. Kedua, menonton film pada 120fps (dalam kasus Gemini Man) di layar lebar (bioskop), mungkin membuat orang tidak nyaman.
James Cameron, sutradara Avatar 2, dalam sejumlah wawancara menjelaskan The Way of Water akan mengadopsi HFR.
Bagian tertentu dari film diproyeksikan menggunaka format 24fps biasa dan bagian lain lebih tinggi dari 24 fps (48fps). Akan tetapi, efek ini tidak akan dirasakan pada format 2D.
"Satu hal yang akan saya katakan secara pasti adalah bahwa 48 frame tidak banyak menguntungkan film 2D, jika sama sekali," ujar Cameron kepada Yahoo News. "Ini benar-benar tentang membuat pengalaman yang lebih baik dalam 3D,” sambungnya.
Cameron menuturkan, pemandangan di bawah air akan diproyeksikan pada 48fps. Demikian pula pemandangan terbang dan bidikan luar ruangan lainnya. Dia menegaskan, semua aksi bawah air adalah tempat paling sering penonton melihat HFR.
Kendati menggunakan HFR di Avatar, Cameron bilang bahwa penggunaan format ini untuk adegan lain yang lebih biasa bukanlah ide yang bagus.
"Apabila hanya orang yang duduk-duduk sambil berbicara atau berjalan dan berbicara, gambar yang berkembang relatif lambat, itu tidak perlu," tuturnya.
"Jadi triknya adalah mencari tahu di mana menggunakannya dan di mana tidak menggunakannya,” ucapnya.
Sederhananya, apabila para Na'vi itu ada di darat, semuanya bakal nampak seperti biasa. Jika mereka menyelam di samudra Pandora, bersiaplah untuk aksi mulus yang mencengangkan.