Prancis Dinilai Sulit Hentikan Messi di Final Piala Dunia 2022
JAKARTA — Mantan pemain internasional Prancis Gael Clichy menilai negaranya agak sulit membuat rencana untuk menghentikan Lionel Messi di final Piala Dunia 2022 Qatar.
Les Bleus melaju ke final Piala Dunia untuk kali kedua berturut-turut pada Kamis dini hari tadi setelah mengalahkan Maroko 2-0. Mereka pun akan bersua Argentina di Stadion Lusail, Minggu, 18 Desember malam WIB.
"Saya pikir tidak ada rencana melawan Messi! Anda tidak dapat merencanakan apapun karena jika ia bermain, dan dia sudah melakukannya sejak awal kompetisi, Anda benar-benar tidak dapat menghentikannya," ujar Clichy dilansir Talk Sport.
Albiceleste akan berjuang untuk memenangkan turnamen empat tahunan ini untuk pertama kalinya sejak 1986 setelah menjadi runner up di dua kesempatan setelahnya, masing-masing pada 1990 dan 2014.
Selain itu, mereka juga berambisi mendapat gelar demi Messi yang ingin dinobatkan sebagai juara Piala Dunia dalam perjalanan terakhirnya di kompetisi tersebut.
Clichy melanjutkan, Messi bukan satu-satunya ancaman yang dimiliki Argentina. Keinginan skuad Lionel Scaloni untuk menutup karier gemilang La Pulga bisa mengubah tim Tango menjadi monster.
Baca juga:
- Harapan Tyson Fury Bertemu Oleksandr Usyk Terancam Pupus, IBF dan WBA Sodorkan Lawan Wajib untuk Sang Juara
- Otto Wallin Sibuk Latihan, Berpotensi Menghadapi Anthony Joshua di Tahun 2023
- Tim Basket Gading Marten di IBL Ganti Nama!
- Eks Bintang Porno Mia Khalifa Ungkap 3 Pesepak Bola Favoritnya, Ada Nama Eks Pelatih Real Madrid
"Orang-orang ini marah. Satu hal yang saya suka tetapi pada saat yang sama saya tidak suka, adalah mereka mengatakan mereka bermain untuk negara mereka, tetapi mereka juga bermain untuk Messi," kata dia.
"Bagi saya ini adalah hal besar karena saya belum pernah mendengar hal seperti itu, dan Anda bisa yakin karena ini adalah Piala Dunia terakhirnya [Messi], itu akan berbeda," imbuh dia.
Prancis adalah juara bertahan kompetisi akbar ini setelah menang 2018 lalu di Qatar. Mereka tim pertama yang ke final secara beruntun sejak Brasil melakukannya pada 2002 silam.