Masih Ada 42 Perusahaan Antre IPO, Bursa Efek Bakal Alihkan Sebagian ke 2023: Jumlah Pencatatan Tahun Ini Tetap Lampaui All Time High
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih akan mencatatkan beberapa saham perusahaan sebagai pendatang baru tahun ini. Jumlahnya ada 42 perusahaan.
Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, perusahaan pada sektor consumer cyclicals, technology, energy, properties & real estate paling banyak pada pipeline pencatatan saham. "Sedangkan sisanya tersebar pada sektor lainnya," tutur Nyoman kepada wartawan, Senin 12 Desember.
Secara rinci, ada tujuh perusahaan sektor consumer cyclicals, enam perusahaan technology, enam perusahaan properties & real estate, lima perusahaan sektor energy, dan empat perusahaan dari sektor transportation & logistic.
Sementara, ada tiga perusahaan dari healthcare, tiga perusahaan dari infrastructure, kemudian masing-masing dua perusahaan dari basic materials, industrials, consumer non cyclicals, dan financial.
"Dengan mempertimbangkan waktu sampai akhir tahun 2022 sudah semakin pendek, kemungkinan terjadi perubahan jadwal pencatatan yang sebelumnya direncanakan tahun 2022 menjadi tahun 2023," kata Nyoman menambahkan.
Baca juga:
- Catat Nilai Rp573 Triliun, Mirae Asset Tegaskan jadi Sekuritas dengan Transaksi Saham Terbesar di Bursa Efek
- OJK Beri Literasi Pasar Modal di Banjarmasin
- Harganya Anjlok 72,48 Persen dari Saat IPO, GOTO Sudah Gerus IHSG hingga 443,6 Poin: Kapitalisasi Pasar Tersisa Rp110 Triliun
- Saham GOTO Sudah Anjlok ke Level Rp100, Bos GoTo Gojek Tokopedia Pasrah: di Luar Kontrol dan Pengetahuan Perusahaan
Adapun sampai 9 Desember 2022, ada 58 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan jumlah dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp32,7 triliun.
Sebagai informasi, saat ini terdapat satu perusahaan yang sedang melakukan proses penawaran umum di sistem e-IPO, yaitu PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) dan sesuai jadwal akan dicatatkan pada 15 Desember 2022.
"Apabila saham VTNY telah tercatat di BEI, maka total saham yang tercatat di BEI tahun 2022 berjumlah 59 saham atau naik 9 persen dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah 54 saham dan lebih tinggi dibanding rekor all time high BEI pada tahun 2018 yang berjumlah 57 saham," ujar Nyoman.