Starbucks Luncurkan Hadiah NFT Bertema Kopi di Jaringan Polygon

JAKARTA – Jaringan kedai kopi multinasional, Starbucks, meluncurkan NFT yang dibangun di jaringan Polygon. Sebelumnya, perusahaan sudah merilis Starbucks Odyssey untuk pengguna di Amerika Serikat. Program ini merupakan perpanjangan dari program yang sudah berjalan sebelumnya, Starbucks Rewards yang meliputi NFT bertema kopi.

Peserta terpilih akan dapat terlibat dalam 'Perjalanan' Starbucks Odyssey yang merupakan serangkaian aktivitas interaktif yang menghibur untuk mendapatkan 'Perangko Perjalanan' koleksi NFT dan Poin Odyssey yang akan membuka akses ke manfaat dan pengalaman baru yang menarik.

Perusahaan asal AS itu menunjukkan minat besarnya dalam merambah ke dunia NFT dan metaverse dan Web3 pada tahun ini dengan program Starbucks Odyssey. Inisiatif ini menawarkan kesempatan kepada pelanggan untuk terlibat dalam aktivitas yang disebut "Journey," yang memungkinkan anggota untuk mendapatkan NFT.

Journey adalah kegiatan yang menghibur untuk mempelajari lebih lanjut tentang kopi, sejarah Starbucks, dan budaya pop serta menawarkan kesempatan untuk menjelajahi kopi dan minuman di Starbucks yang dapat mengarah pada penemuan kopi favorit baru.

"Journey" mengiklankan merek Starbucks dan mengedukasi klien tentang kopi dan sejarah perusahaan. Perjalanan ini mencakup berbagai aktivitas seperti bermain teka-teki, menonton video, atau mengikuti kuis.

"Anggota Starbucks Odyssey dapat memperoleh dan membeli Perangko koleksi digital (NFT), mengumpulkan Poin Odyssey yang membuka akses ke penawaran eksklusif, hadiah pengalaman, dan karya seni Starbucks satu-satunya yang tidak dapat ditemukan di tempat lain," kata pengumuman Starbucks.

Meski demikian, Starbucks bukan pemain baru yang merambah ke dunia kripto dan NFT. Perusahaan jaringan kedai kopi multinasional ini sebelumnya sempat menjalin kemitraan dengan industri kripto Bakkt, sebuah platform teknologi untuk manajemen aset digital. Kemitraan tersebut memungkinkan konsumen menggunakan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran.

"Rata-rata konsumen memiliki banyak aset digital - dari kartu hadiah hingga poin loyalitas hingga bitcoin - tetapi tidak memiliki alat untuk melacak dan memanfaatkan nilainya secara memadai. Kami sangat senang membawa Aplikasi Bakkt ke publik sebagai langkah dalam perjalanan kami untuk memperluas akses aset digital ke semua orang," kata CEO Bakkt, Gavin Michael.