Bikin Omzet Pedagang Resmi Merosot, Pemprov Jakpus Tertibkan PKL di Depan Pasar Nangka

JAKARTA - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat segera menertibkan ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar depan Pasar Nangka Bungur, Jalan Kalibaru Timur, Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran.

"Ya, pedagang di sana itu ada 100 yang gelar lapak di atas trotoar depan Pasar Nangka," ujar Lurah Utan Panjang, Amadeo saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Amadeo mengatakan adanya pasar tandingan membuat jajarannya kesulitan dalam menertibkan pedagang dikarenakan jumlah pedagang yang banyak.

"Keterbatasan personil dari pihak kelurahan menjadi kendala kami dalam melakukan penertiban," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pasar Nangka, Sriyono mengatakan pihaknya berharap keberadaan pedagang kaki lima di depan Pasar Nangka Bungur dapat ditertibkan.

"Dulu awalnya tertib sekarang sudah semrawut lagi dan pedagang pasar di dalam juga pada mengeluh, karena adanya pedagang pasar di luar atau pasar tandingan," tutur Sriyono.

Sriyono menjelaskan sebanyak 15 pedagang di dalam yang keluar untuk berjualan di pasar tandingan.

"Dan ada pedagang yang berjualan di pasar dalam, mereka pada keluar karena mereka bilang pengunjung tidak ada yang masuk ke dalam. Karena di luar pengunjung lebih enak belanja di luar pasar, pakai motor langsung pergi," ucapnya.

Selain itu, ia juga mengatakan pedagang di luar kebanyakan berjualan seperti buah, kelapa, sayur, Ayam, daging dan sebagainya.

"Harusnya memang semuanya di dalam, tetapi tempatnya terbatas dan sedikit, tetapi yang di dalam hanya tersedia 38 lapak," imbuhnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan kepada Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma untuk menata ulang tiga pasar tradisional di wilayah tersebut.

"Saya minta ada contoh pasar yang bagus, ada tiga pasar, yakni Pasar Serdang, Pasar Nangka Bungur dan Pasar Rawa Kerbau. Itu kami minta diperbaiki," kata Heru di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Senin 5 Desember.

Hal ini disampaikan saat rapat pimpinan (rapim) bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gambir.

Heru mengatakan, penataan ulang pasar tradisional dilakukan untuk menjadikan pasar percontohan agar pedagang dan pembeli merasa nyaman.