5 Kebiasaan Orang Maluku yang Unik dan Lestari
YOGYAKARTA – Kebiasaan orang Maluku menarik untuk ketahui karena wilayah ini dulunya merupakan tempat perjumpaan berbagai peradaban dunia.
Menurut catatan sejarah, Maluku adalah daerah penghasil rempah-rempah (the spices island), khusunya cengkeh dan pala. Kedua komoditas tersebut jadi incaran bangsa Eropa karena harganya lebih mahal dari emas dan berlian.
Banyaknya bangsa Eropa yang menginjakkan kaki ke Maluku di masa lalu, membuat masyarakat yang mendiamin wilayah ini menjadi sangat multikultural atau majemuk. Salah satu akibat dari kemajemukan ini adalah beraneka ragamnya kebiasaan yang dilakukan dan dilestarikan oleh tiap-tiap daerah. Kebiasaan-kebiasaan tersebut mempunyai bentuk yang berbeda tiap daerah dan memiliki tujuan yang berbeda pula antara masyarakat satu dengan yang lain.
Lantas, apa saja kebiasaan orang Maluku yang menarik untuk diketahui?
Ragam Kebiasaan Orang Maluku
Dihimpun VOI dari berbagai sumber, Sabtu, 10 Desember 2022, berikut beberapa kebiasaan orang Maluku yang masih lestari hingga saat ini:
- Tradisi Pukul Sapu
Pukul sapu adalah tradisi yang dilakukan oleh penduduk Desa Morella, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Menyadur laman Jadesta.kemenparekraf.go.id, pukul sapu sudah menjadi tradisi turun temurun sejak tahun 1646, yang dilaksanakan setiap tujuh hari setelah Lebaran.
Dalam bahasa daerah Morella, tradisi pukul sapu disebut 'Palasa' atau 'Baku Pukul Manyapu' yang artinya saling memukul dengan sapu lidi.
Pada pelaksanaannya, para peserta yang merupakan pemuda Morella dibagi dalam dua kelompok atau regu. Tiap regunya berjumlah minimal 10 orang dengan memakai celana pendek, bertelanjang dada, serta memakai pengikat kepala merah atau biasa disebut dengan "kain berang".
Sebelum para pemuda ini masuk arena pukul sapu, mereka menjalani ritual adat di baileo (rumah adat) oleh tua-tua adat.
- Malam Badendang
Kebiasaan orang Maluku yang berikutnya yakni Malam Badendang. Badendang dalam bahasa Ambon berarti berdansa/bergoyang.
Melansir situs Budaya Indonesia, tradisi Malam Badendang merupakan sarana untuk berkumpul keluarga dan membangun kebersamaan dalam hidup bermasyarakat. Dalam acara ini para peserta acara akan menarikan tari-tarian daerah seperti katerji dan orlapei. Acara yang berlangsung semalam suntuk ini juga dimeriahkan dengan karoke dan makanan khas Maluku.
- Makan dengan Ikan Laut
Ciri khas orang Maluku adalah selalu memasukkan menu ika dalam setiap hindangan makanannya.
Salah satu menu olahan ikan kas Maluku adalah Gohu. Makanan khas Ternate ini terbuat dari ikan Tuna ataupun Cakalang mentah yang juga disebut sebagai Sashimi Ternate. Makanan ini muncul dari racikan nelayan Ternate ketika pergi melaut.
Baca juga:
- Makan Pisang Goreng dan Teh Manis
Selain gemar makan ikan, orang maluku juga senang makan pisang goreng didampingi teh manis.
Ini merupakan kebiasaan sejak zaman dahulu. Kebiasaan tersebut dilakukan di setiap kesempatan, ketika bersantai, menyuguhi tamu, dan lain sebagainya. Biasanya mereka makan pisang didampingi teh manis ini pada waktu pagi dan sore hari.
- Makan Patita
Tradisi makan Patita adalah acara makan bersama yang dilaksanakan pada peringatan hari besar, seperti Hari Ulang Tahun (HUT) Kota, HUT Kemerdekaan Indonesia, HUT tempat ibadah, dan hari besar lain.
Menu makanan yang disajikan, seperti ikan asar, singkong rebus, patatas rebus, colo-colo, sayur-sayuran, papeda, kohu (urap Maluku), dan masih banyak lainnya.
Setiap rumah akan memasak menu tersebut dalam jumlah banyak kemudian hasil masakan tersebut akan dibawa ke tempat berkumpul dan dimakan bersama.
Demikian kebiasaan orang Maluku yang menarik untuk diketahui. Semoga bermanfaat!