LKP: Secara Kualitatif, Moeldoko Layak jadi Capres karena Punya 9 dari 13 Indikator

JAKARTA - Lembaga Klimatologi Politik (LKP) mengeluarkan hasil riset terkait kelayakan calon presiden (capres) 2024. Dari kesimpulan riset, LKP menyebut, Kepala Staf Presiden Moeldoko layak menjadi capres secara kualitatif. 

Awalnya, LKP menemukan bahwa persaingan bacapres jelang Pemilu 2024 semakin mengerucut pada tiga tokoh papan atas, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Sedangkan elektabilitas para capres papan tengah dan papan bawah cenderung stagnan. 

Namun, LKP menyebut, sisa waktu 14 bulan sebelum pelaksanaan Pemilu 2024 masih memungkinkan terjadi kejutan yang dibuat oleh bakal capres papan tengah. Salah satu tokoh yang berpotensi mejadi ‘kuda hitam’ adalah Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko. Pasalnya, Moeldoko merupakan satu-satunya tokoh capres papan tengah dan papan bawah yang elektabilitasnya terus meningkat.

Meskipun secara kuantitatif survei telah meningkat pesat, tingkat elektabilitas Moeldoko belum cukup signifikan dibandingkan kandidat capres papan atas seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

"Namun secara kualitatif Moeldoko memiliki hampir semua kriteria yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin nasional. Sebab itu mantan Panglima TNI itu secara kualitatif layak untuk menjadi salah satu calon Presiden RI 2024-2029," ujar Direktur Eksekutif LKP, Usman Rachman, dalam keterangannya, Kamis, 8 Desember. 

Usman menjelaskan, LKP menetapkan 13 indikator kualitatif sebagai acuan kelayakan Presiden RI 2024-2029. Indikator-indikator tersebut diantaranya latar belakang keluarga, prestasi belajar (pendidikan), pangkat kedinasan yang dicapai, aktivitas keorganisasian, jumlah penghargaan yang dicapai, tanggung jawab kerja, pemahaman empiris tugas, gagasan-gagasan besar, kontroversi dan lain-lain. 

"Dari 13 indikator tersebut, Moeldoko mencapai nilai tertinggi dalam 9 (sembilan) indikator, unggul dari semua tokoh yang namanya selalu mewarnai dan mendominasi survei kuantitatif," jelas Usman. 

Khusus mengenai gagasan-gagasan besar untuk bangsa dan negara, menurut kajian LKP, Moeldoko merupakan salah satu tokoh yang komitmen kebangsaannya sangat konsisten. Mulai dari isu-isu integritas territorial, ancaman terorisme, radikalisme, keutuhan NKRI, toleransi beragama, hingga masalah character building bangsa.

Moeldoko, kata Usman, juga memiliki solusi yang dimata para pengamat selalu mengedepankan kepentingan nasional. "Sebagai mantan Panglima TNI, komitmen kebangsaan Moeldoko sudah tidak diragukan lagi. Ia tidak pernah berpikir dan bertindak sektarian," katanya. 

Dalam kapasitas sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), lanjut Usman, Moeldoko selalu hadir dengan gagasan solutif atas berbagai isu nasional yang menjadi keprihatinan publik luas. Mulai dari isu minyak goreng, kelangkaan pupuk, mahalnya harga-harga kebutuhan pokok, hingga kelangkaan lapangan kerja. 

"Moeldoko selalu hadir dengan jalan keluar. Dengan kata lain, Moeldoko sangat responsif terhadap isu-isu nasional yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak," kata Usman. 

Untuk diketahui, dalam hasil survei LKP jika pilpres dilaksanakan saat ini, capres papan atas ditempati oleh tiga nama, yakni Prabowo Subianto diurutan pertama dengan 24,2 persen. Ganjar Pranowo diurutan kedua dengan 23,7 persen, Anies Baswedan ketiga dengan 22,9 persen. 

Sementara capres papan tengah diisi oleh Ridwan Kamil 7,6 persen, Moeldoko 4,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,1 persen, Erick Thohir 3,5 persen, dan Sandiaga Uno 2,0 persen. 

Sedangkan capres papan bawah ada Puan Maharani 1,8 persen, Airlangga Hartarto 1,4 persen, dan Muhaimin Iskandar 0,9 persen. 

Riset terbaru Lembaga Klimatologi Politik (LKP) dilakukan pada tanggal 17-29 November 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang diambil secara acak bertahap di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi survei adalah seluruh penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah menikah. 

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden, dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan pedoman kuesioner. Margin of error survei ini +/- 2,83 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. 

Survei LKP kali ini juga dilengkapi dengan riset kualitatif, khususnya guna menilai tingkat kelayakan seorang tokoh untuk menjadi seorang capres sekaligus calon pemimpin nasional.