JAKARTA - Dalam debat capres ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu, 7 Januari, Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut ketiga, menyatakan keprihatinannya terhadap penurunan nilai Global Peace Index Indonesia.
Ia mencatat bahwa indeks perdamaian, kapabilitas militer menurut Lowy Institute, dan proporsi anggaran militer Indonesia mengalami penurunan.
"Global peace kita itu turun, global military kita turun, kapabilitas militer dari Lowy Institute turun, proporsi anggaran militer turun" kata Ganjar dalam debat capres, malam itu.
Menurut data dari Vision of Humanity menunjukkan bahwa Global Peace Index (GPI) Indonesia pada tahun 2023 berada pada angka 1.829, menempati peringkat 53 secara global.
GPI ini terdiri dari 23 indikator kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing diberi bobot pada skala 1-5, di mana skor yang lebih rendah menandakan tingkat perdamaian yang lebih tinggi. Meskipun demikian, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain seperti Korea Selatan, Inggris, dan Australia.
Sementara itu, Anies Baswedan, calon presiden nomor urut satu, memberikan penilaian rendah atas kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mengkritik kesejahteraan para prajurit TNI yang menurutnya tidak diperhatikan dengan baik.
Anies menyebutkan bahwa masalah seperti ketiadaan rumah dinas untuk perwira TNI menjadi salah satu alasan penilaian rendahnya tersebut. Anies berpendapat bahwa tanpa perhatian yang memadai terhadap kesejahteraan mereka, sulit untuk mengharapkan para prajurit fokus dalam pekerjaan mereka.
Namun, penilaian Anies ini berbanding terbalik dengan peringkat militer Indonesia di kancah internasional. Menurut Global Fire Power (GFP), Indonesia menempati peringkat ke-13 terkuat di dunia pada tahun 2023, dengan skor indeks kekuatan sebesar 0,2221.
Ranking ini menempatkan Indonesia di atas Mesir, Ukraina, Iran, dan bahkan Israel. Di Asia, Indonesia berada di peringkat ke-8, sementara di Asia Tenggara, militer Indonesia berada di peringkat satu sebagai yang terkuat.
Kekuatan militer Indonesia ini dinilai berdasarkan lebih dari 60 faktor yang menentukan Indeks Kekuatan Negara atau PwrIndx, mulai dari jumlah unit militer hingga geografi.
BACA JUGA:
Sedangkan, data yang disebutkan dari situs Lowly Institute Asia Data Power Index pada tahun 2023 menunjukkan jika Indonesia berada di peringkat 9, dibawah Singapura dan Korea Selatan.
Situs Lowly Institute menyebut jika Indonesia merupakan negara dengan kekuatan menengah di Asia. Indonesia adalah salah satu dari enam negara di kawasan ini yang mencatat peningkatan skor keseluruhan, meski masih di bawah tingkat sebelum pandemi.
Indonesia paling unggul dalam aspek ketahanan dan pengaruh diplomatik, di mana negara ini menempati peringkat ketujuh untuk kedua aspek tersebut. Sementara itu, aspek terlemahnya adalah kemampuan militer dan jaringan pertahanan, di mana Indonesia berada di peringkat ke-13 untuk kedua hal tersebut.
Indonesia mencatat peningkatan terkuat dalam aspek ketahanan, di mana negara ini naik tiga peringkat menjadi ketujuh. Pengaruh diplomatik Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat, mencerminkan peran pentingnya di ASEAN dan sebagai tuan rumah G20 pada tahun 2022.