Gawat! 487 Juta Lebih Data Pengguna WhatsApp Seluruh Dunia Diduga Bocor, Ada dari Indonesia Juga
JAKARTA - Sebanyak lebih dari 487 juta data pengguna WhatsApp terbaru 2022 diduga bocor dan dijual di situs gelap (dark web) oleh pengguna dengan nama akun Agency123456.
Kabar tersebut pertama kali VOI temukan berdasarkan cuitan dari Chief Executive Officer (CEO) Binance, Changpeng Zhao atau CZ melalui akun Twitter resminya.
"Satu set baru 487 juta nomor telepon WhatsApp untuk penjualan di Dark Web," tulis CZ pada Minggu, 27 November.
https://twitter.com/cz_binance/status/1596738751199256576?t=294t-HRlDjUvq79BjI56jg&s=19
Berdasarkan pantauan VOI, 487 juta database yang bocor di situs Breached.vc ini merupakan data gabungan dari pengguna WhatsApp di hampir seluruh dunia (84 negara), termasuk Indonesia.
"Hai, hari ini saya menjual database pengguna Whatsapp terbaru 2022 terbaru. Anda akan mendapatkan nomor ponsel terbaru pengguna. Total negara mencapai 84. Total Estimasi catatan 487 juta plus nama pengguna Telegram," tulis Agency123456 dalam keterangannya.
Baca juga:
- Tak Mau Bayar Ransomware, Hacker Jual Data Continental di Darknet Rp773 Miliar
- Kebocoran Data PeduliLindungi Valid? Begini Jawaban Pakar
- Perusahaan Keamanan Siber, Corellium, Diduga Terlibat dengan Perusahaan yang Memiliki Reputasi Buruk
- Kesal Pembicaraan di Bali Bocor ke Media, Presiden Xi Jinping Potong Penjelasan PM Trudeau Lalu Pergi
Dari total database yang dijual itu, 130.331 adalah data pengguna WhatsApp milik masyarakat Indonesia. Sang hacker tidak mencantumkan berapa harga keseluruhan data yang dijual.
Meski belum diketahui kebenarannya, CEO Binance mengatakan bahwa sampel menunjukkan bahwa nomor telepon itu sah.
"Sampel menunjukkan bahwa nomor telepon itu sah. Harap tetap waspada karena pelaku ancaman hilir akan menggunakan data ini untuk melakukan kampanye smishing (pesan phishing)," pungkas CZ.