Kimia Farma Perkuat Kemitraan dengan UMKM Agar Masuk Rantai Pasok Global
JAKARTA - Kimia Farma melalui Forum Kemitraan Usaha Kecil Menengah (UKM)/Industri Kecil Menengah (IKM) dengan BUMN dan Usaha Besar menjalin kemitraan dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang bertujuan untuk mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar naik kelas dan mampu menembus rantai pasok global.
Sebanyak 17 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan besar mengikuti Forum Kemitraan UKM/IKM ini. Kimia Farma turut mengikutsertakan empat UMKM mitra binaannya di antaranya Araya Healthy, Famila Herbal, CV Tri Utami Jaya, dan CV Fragrande Kreasi Alami.
Hampir 100 UMKM antusias untuk melaksanakan konsultasi dengan Kimia Farma agar dapat masuk dalam rantai pasok Kimia Farma.
"Saat ini pengembangan kemitraan pemasaran produk UMKM dengan Kimia Farma telah terfasilitasi mencapai 40 UMKM dan mayoritas berasal dari bidang kesehatan khususnya herbal dan spa," kata Direktur Produksi dan Supply Chain PT Kimia Farma Tbk Andi Prazos dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 26 November.
Andi juga menyampaikan bahwa kemitraan tersebut merupakan bentuk sinergi antara UMKM dengan Kimia Farma agar UMKM dapat tumbuh berkembang dan memperluas pasarnya.
Guna memberdayakan pelaku UMKM, beberapa waktu lalu, Kimia Farma juga menggelar program UMKM Academy 3.0.
Baca juga:
UMKM Academy 3.0 merupakan program pendampingan UMKM yang menitikberatkan pada upaya peningkatan daya saing dengan pendekatan aspek manajerial UMKM yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan mentor UMKM profesional.
Program tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan yang sejalan dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 8 yaitu untuk menyediakan pekerjaan layak dan peningkatan ekonomi.
UMKM Academy telah dilaksanakan sejak tahun 2020 dengan total jumlah peserta selama tiga tahun mencapai 120 mitra binaan dan menghasilkan 16 UMKM naik kelas dari aspek peningkatan omset, peningkatan kapasitas produksi, serta penyediaan fasilitas legalitas berupa Perseroan Terbatas (PT), Commanditaire Vennootschap (CV), perizinan BPOM dan Halal MUI.