Ombudsman NTT Terima Keluhan Warga Terkait Kelangkaan Minyak Tanah
KUPANG - Ombudsman Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima keluhan warga terkait kelangkaan minyak tanah yang dialami sekitar satu pekan terakhir.
"Warga mengeluhkan sejak pekan lalu sampai Jumat hari ini, bahwa mereka kesulitan mendapatkan minyak tanah," kata Kepala Ombudsman Perwakilan NTT Darius Beda Daton dalam keterangan yang diterima di Kupang, Antara, Jumat, 25 November.
Warga kesulitan mendapatkan minyak tanah karena tak tersedian stok hampir di seluruh agen atau pangkalan minyak tanah. Beda Daton mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti keluhan warga tersebut dengan berkomunikasi dengan pihak Pertamina untuk menanyakan perihal stok.
Pihak Pertamina menyampaikan bahwa mereka hanyalah berperan sebagai operator untuk menyalurkan, sedangkan pihak regulator adalah Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Beda Daton mengatakan dari hasil koordinasi diketahui bahwa BPH Migas mengurangi kuota minyak tanah NTT di 2022 sebesar 3,48 persen dibandingkan dengan kuota 2021.
Ia menambahkan dari informasi yang diketahui, karena kondisi di lapangan mulai tidak kondusif maka Gubernur NTT juga telah menghubungi pihak Kementerian ESDM dan BPH Migas siap menambah kembali kuota minyak tanah untuk NTT.
Baca juga:
- Update Gempa Cianjur per Jumat 25 November: 310 Meninggal Dunia, 17 Berhasil Ditemukan, 24 Masih Hilang
- Update Gempa Cianjur per Kamis 24 November: 272 Meninggal Dunia, 165 Orang Telah Teridentifikasi
- Update Gempa Cianjur: 271 Meninggal Dunia, 61.098 Jiwa Mengungsi
- Gempa Magnitudo 5,6 Cianjur, BNPB: 1.083 Orang Luka, 58.362 Jiwa Mengungsi
"Kita berharap dalam minggu ini, kondisi kelangkaan minyak tanah di NTT mulai teratasi sehingga kebutuhan warga dapat terpenuhi dan tidak ada gejolak lebih lanjut di masyarakat," katanya.