Hilang Terseret Banjir di Sungai, Warga Bima Ditemukan Tim SAR Kupang Meninggal Dunia
KUPANG - Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang menemukan Ahmad (53) warga Bima Kabupaten Nusa Tenggara Barat dalam kondisi meninggal dunia setelah hilang terseret banjir di Sungai Kleon Desa Tanini Kabupaten Kupang.
"Korban dilaporkan hilang setelah terseret banjir, pada Kamis kemarin pukul 10.12 Wita, di Sungai Kleon Desa Tanini Kecamatan Takari. Beberapa teman korban dan warga sempat melakukan pencarian setelah peristiwa terjadi tetapi tidak membuahkan hasil," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana di Kupang, Antara, Jumat, 25 November.
Tim SAR yang menerima informasi dari BPBD Kabupaten Kupang langsung menurunkan tim yang dipimpin Kepala Seksi Operasi dan Siaga Wita Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Saidar Rahmanjaya untuk melakukan operasi pencarian terhadap korban.
Dalam operasi pencarian hari pertama, pada Kamis kemarin yang dilakukan tim SAR di sekitar lokasi kejadian hingga pukul 18.00 wita juga masih nihil.
Operasi pencarian dilakukan tim SAR gabungan dilanjutkan, pada Jumat hari ini, bersama masyarakat Desa Tanini dengan melakukan penyisiran sepanjang Sungai Kleon hingga ke muara sungai berhasil menemukan korban Ahmad (53) dalam kondisi meninggal dunia.
Korban ditemukan tim SAR, pada pukul 12.00 Wita, dalam kondisi meninggal dunia pada koordinat 9°46'51.0"S - 123°54'28,6"E sehingga langsung dievakuasi ke Desa Tanini untuk diserahkan kepada pihak keluarga korban.
Baca juga:
- Update Gempa Cianjur per Jumat 25 November: 310 Meninggal Dunia, 17 Berhasil Ditemukan, 24 Masih Hilang
- Update Gempa Cianjur per Kamis 24 November: 272 Meninggal Dunia, 165 Orang Telah Teridentifikasi
- Update Gempa Cianjur: 271 Meninggal Dunia, 61.098 Jiwa Mengungsi
- Gempa Magnitudo 5,6 Cianjur, BNPB: 1.083 Orang Luka, 58.362 Jiwa Mengungsi
"Kami menghimbau agar selama terjadi cuaca buruk agar warga selalu berhati-hati, apabila terjadi banjir sebaiknya untuk tidak memaksakan diri untuk menyeberangi sungai yang dalam kondisi banjir sehingga tidak membahayakan keselamatan warga," kata I Putu Sudayana.