Piala Dunia 2022: Belanda Tidak akan Tiru Aksi Menutup Mulut yang Dilakukan Jerman sebagai Bentuk Protes kepada FIFA

JAKARTA - Pelatih timnas Belanda Louis van Gaal memastikan timnya tidak akan meniru aksi menutup mulut yang dilakukan Jerman. Aksi itu merupakan bentuk protes keputusan FIFA yang melarang penggunaan ban kapten berwarna-warni.

Mantan bos Manchester United itu mengatakan, itu bukanlah fokus dari Belanda. Tujuan Oranje ke Qatar adalah menjadi juara dunia.

"Kami di sini untuk menjadi juara dunia," kata van Gaal pada konferensi pers sebelum pertandingan sebagaimana dilansir dari Firstpost, Jumat, 25 November 2022.

Sebelumnya, Jerman melakukan aksi protes menutup mulut saat sesi foto tim sebelum kekalahan mengejutkan 1-2 melawan Jepang pada Rabu tengah pekan ini.

Protes itu dibuat setelah kapten Manuel Neuer terpaksa membatalkan rencana untuk mengenakan ban kapten "OneLove" setelah muncul ancaman akan dianggap sebagai tindakan indisipliner dari FIFA.

Beberapa negara sebelumnya merencanakan kapten mereka akan mengenakan kapten itu itu sebagai simbol protes terhadap undang-undang di negara tuan rumah yang mengilegalkan homoseksualitas.

Van Gaal sudah mengatakan menjelang turnamen, dirinya "tidak punya masalah" dengan pendukung di Belanda yang memilih untuk memboikot Piala Dunia karena masalah hak asasi manusia di Qatar.

Untuk itu, ia berharap para pemainnya bisa tampil baik selama di Qatar sehingga bisa menyedot animo penggemar untuk mengikuti perjalanan mereka di ajang paling akbar edisi empat tahunan itu.

"Di Belanda untuk waktu yang lama ini tentang hak asasi manusia dan mungkin benar, tapi mungkin juga tidak benar," ujar van Gaal.

Belanda dan Ekuador saat ini mengisi dua tempat teratas klasemen Grup A dengan koleksi tiga poin. Di laga pertama Ekuador mengalahkan Qatar 2-0, Belanda juga menang dengan skor sama atas Senegal.