Memori Piala Dunia 2014: Semarak Lagu The World Is Ours Mengiringi Hajatan Sepak Bola Terakbar Sejagat di Brasil
JAKARTA - Piala Dunia adalah hajatan besar yang ditunggu pecinta sepak bola dunia. Hajatan empat tahun sekali itu kerap dirayakan dengan semarak. Pada Piala Dunia 2014 Brasil, misalnya. Seni dan budaya Brasil hadir di mana-mana.
Kehadiran lagu-lagu bertema Piala Dunia terutama. Lagu resmi dan tak resmi Piala Dunia 2014 banyak mengangkat budaya Brasil. Namun, bukan jaminan lagu resmi dianggap lebih populer ketimbang lagu tak resmi. Perihal itu terwakilkan lewat lagu yang dinyanyikan David Correy: The World Is Ours.
Olahraga dan musik adalah kombinasi yang tak dapat dipisahkan. Keduanya acap kali berkaitan dan membutuhkan satu sama lainnya. Musik dalam gelaran Piala Dunia, misalnya. Hajatan sepak bola terbesar dunia itu butuh musik untuk menyebarkan semangat Piala Dunia ke seluruh dunia.
Lagu-lagu bertema Piala dunia pun diakomodasi oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Mulanya kehadiran lagu bertema Piala Dunia diperuntukan untuk memberi semangat tuan rumah. Semacam national anthem. Misalnya, pada penyelenggaraan Piala Dunia 1962. FIFA mengeluarkan lagu resmi Piala Dunia yang dinyanyikan band lokal Chile, Los Ramblers yang berjudul El Rock Mundial.
Perkembangan lagu bertema Piala Dunia mulai membawa pesan universal baru terjadi pada era 1990-an. Pesan persaudaraan dan kebersamaan adalah yang paling menonjol dalam kemunculan lagu-lagu itu. Artinya, lagu bertema Piala Dunia (resmi maupun tak resmi) diciptakan untuk mengajak penonton seisi dunia –bukan melulu hanya satu negara-- menyaksikan turnamen akbar sepak bola.
Bahasa mudahnya, Piala Dunia laksana diciptakan untuk semua orang. Tiada pembatas untuk itu. Lagu-lagu itu kemudian mengalun di televisi maupun radio. Gemanya dihadirkan di sepanjang waktu berlangsungnya Piala Dunia.
“Kombinasi musik dan olahraga telah mewarisi semangat piala dunia dan memperlihatkan kebudayaan tuan rumah. Lagu itu sebagai tanda penting (kehadiran) Piala Dunia. Sebab, musik telah menjadi budaya sepak bola, dan bahkan bagian penting dari budaya olahraga. Baik dalam bentuk maupun isinya. Penciptaan lagu Piala Dunia memiliki ciri yang sama. Lagu itu diyakini mencerminkan budaya nasional yang unik dari negara tuan rumah, dan menunjukkan kecintaan mereka untuk sepak bola.
“Negara-negara tuan rumah Piala Dunia sebelumnya sebagian besar adalah negara-negara Eropa sebelum tahun 1990-an. Karenanya, ekspresi musik mereka terfokus pada musik klasik barat. Namun, semenjak era 1990-an, tuan rumah Piala Dunia mulai hadir dari negara Asia dan Afrika. Hasilnya, musik untuk Piala Dunia lebih berwarna sesuai dengan cita rasa kelokalan negara tuan rumah,” ungkap Ting Ting Zhou dalam buku Sports Engineering and Computer Science (2015).
The World Is Ours
Lagu penanda Piala Dunia 2014 di Brasil tak kalah magis. Empunya kuasa sampai melanggengkan kompetisi untuk memilih satu lagu terbaik yang merepresentasikan budaya Brasil kepada dunia. Musisi Mario Caldato Jr. dan tim penulis lagu Rock Mafia (Tim James dan Antonina Armato) yang dikenal sebagai pencipta lagu banyak musisi kenamaan dunia ada di baliknya.
Karenanya, lagu dengan nuansa samba lahir pada 2013. Todo Mundo, namanya. Namun, supaya lagu itu mendunia, lirik dan judulnya diubah menjadi bahasa Inggris: The World Is Ours. Salah satu produk sponsor Piala Dunia 2014, Coca Cola melihat lagu itu sebagai peluang merayakan momentum Piala Dunia 2014 kepada dunia.
Artis keturunan Brasil David Correy didaulat sebagai penyanyi. Sedang pengiringnya adalah band perkusi kenamaan Brasil, Monobloco. Lagu itu berhasil menghipnotis miliaran pencinta sepak bola dunia. Sebagai bentuk strategi, Coca Cola melibatkan deretan musisi di seluruh dunia untuk berkolaborasi membuat lagu The World Is Ours versi lokal.
Indonesia sendiri kebagian kesempatan. Lagu itu dinyanyikan dengan duet manis David Corey dengan penyanyi Indonesia, Millane Fernandez. Judul lagu pun di Indonesiakan menjadi: Dunia Kita. Strategi menggaet banyak musisi lokal dianggap berhasil. gema Piala Dunia 2014 mendunia.
Bahkan, lagu The World Is Ours ternyata lebih populer dibanding lagu resmi yang ditetapkan FIFA untuk Piala Dunia 2014, We Are One (Ole Ola). Lagu itu dinyanyikan oleh penyanyi terkenal seperti Pitbull, Jennifer Lopez, dan bintang Brasil, Claudia Leitte. The World Is Ours acap kali muncul di televisi dan radio di seluruh dunia.
“Banyak yang dipertaruhkan ketika sebuah negara sekaya musik Brasil harus memilih satu lagu untuk disajikan ke sorotan internasional. Pada tahun menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia 2014, banyak artis musik Brasil ikut serta dalam kompetisi untuk menyediakan lagu resmi Piala Dunia FIFA untuk legiun penggemar sepak bola internasional yang turun ke negara tersebut.“
“Lagu Todo Mundo, ditulis bersama oleh Mario Caldato Jr. dan tim penulis lagu Rock Mafia (Tim James dan Antonina Armato), hanyalah salah satu dari banyak lagu yang diikutsertakan dalam kompetisi, tetapi ceritanya berguna untuk mengungkap beberapa kerumitan memediasi musik Brasil untuk penonton internasional,” terang K. E. Goldschmitt dalam buku Bossa Mundo: Brazilian Music in Transnational Media Industries (2020).
Baca juga:
- Memori Piala Dunia 1986 Meksiko : Gol Tangan Tuhan Diego Maradona
- Memori Kelam Piala Dunia 1994 Amerika Serikat: Tragedi Pembunuhan El Caballero del Futbol, Andres Escobar
- Miroslav Klose, Pemegang Gelar Striker Tersubur di Piala Dunia dengan Torehan 16 Gol
- Bangunan Tahan Gempa Bumi Karya Mahaguru Bung Karno, Charles Prosper Wolff Schoemaker