Dituduh Promosikan Penipuan, Golden State Warriors Digugat Pemegang Akun FTX
JAKARTA - Golden State Warriors digugat oleh pemegang akun FTX, pada Senin, 21 November, yang menuduh juara bertahan National Basketball Association (NBA) ini secara curang telah mempromosikan pertukaran cryptocurrency yang sekarang bangkrut.
Elliott Lam, seorang warga negara Kanada dan penduduk Hong Kong yang mengatakan bahwa dia kehilangan 750.000 dolar AS dalam akun FTX-nya, mengajukan gugatan class action yang diusulkannya di pengadilan federal San Francisco.
Terdakwa lainnya, termasuk Sam Bankman-Fried, yang mendirikan FTX, dan Caroline Ellison, yang memimpin firma perdagangan Alameda Research milik Bankman-Fried.
Lam menuduh para tergugat secara keliru menyatakan bahwa FTX adalah "cara yang layak dan aman untuk berinvestasi di crypto," dianggap telah menipu konsumen agar berinvestasi di sana.
Gugatan tersebut mencari ganti rugi yang tidak ditentukan untuk orang-orang di luar Amerika Serikat dengan akun penghasil hasil FTX.
Baca juga:
- Space Perspective Beli Kapal untuk Dijadikan Pelabuhan Antariksa Terapung Pertama di Dunia
- Waymo Segera Luncurkan Minivan Listrik Otonom, Kendaraan Tanpa Stir, Pedal dan Spion
- Otoritas Korsel Bekukan Rp1,6 Triliun Dana dari Co-Founder Terraforms Labs, Shin Hyun-seong
- Para Ahli Institut Alan Turing London, Prediksi Inggris Akan Tersingkir di Perempat Final Piala Dunia 2022
Juru bicara Warriors tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters atas gugatan itu.
Tim tersebut pada Desember lalu menamai FTX sebagai platform mata uang kripto resminya, dalam apa yang disebutnya sebagai kemitraan mata uang kripto jenis pertama dalam olahraga profesional.
Golden State sendiri telah menghentikan promosi terkait FTX pekan lalu, menurut laporan yang diterbitkan.
Sementara klub NBA lainnya, Miami Heat, pada 11 November mengatakan akan menghapus nama FTX dari arena kandangnya dan mencari sponsor penamaan baru.